jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Kasus pembakaran pos timbangan milik PT Bumi Persada Permai (BPP) di Distrik Selaro, Desa Pengkalan Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, masih diselidiki polisi.
“Kami masih melakukan proses penyelidikan terkait pembakaran pos timbangan di Pangkalan Bayat ini,” kata Kapolres Musi Banyuasin AKBP Alamsyah Paluppessy di Bayung Lencir, Rabu (20/10).
BACA JUGA: Pulang Sekolah, Dua Pelajar Bikin Video Syur, Viral, Penyebar sudah Ditangkap
Ia membenarkan pos timbangan yang menjadi tempat bertugas personel TNI, Polri, dan satuan pengamanan perusahaan konsesi kawasan hutan tersebut telah dibakar oleh ratusan orang pada Selasa (19/10) sekitar pukul 21.45 WIB.
Mendapatkan informasi tersebut dia langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
BACA JUGA: Sebelum Mengajar Ngaji, Oknum Guru Punya Ritual Aneh, Korbannya Sudah 8 Orang
“Saya sekarang masih di dalam kawasan hutan (di lokasi TKP). Saat kejadian ada enam orang personel BKO dan tiga petugas keamanan perusahaan. Kondisi semuanya aman,” ujarnya.
Kepolisian masih menghimpun informasi dari petugas yangh ada di lokasi, setelah itu baru bisa langsung dilakukan pengejaran terhadap para pelaku pembakaran.
BACA JUGA: Bayung Lencir Membara, Massa Marah Bakar Tempat Rehat Tentara
“Motif masih kami dalami karena masih berlangsung pengumpulan informasi dari para saksi yang ada,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, ratusan orang tidak dikenal mendatangi pos tersebut pada malam hari lengkap dengan menggunakan helm dan bermasker sehingga sulit untuk diketahui identitasnya.
Peristiwa pembakaran tersebut terjadi begitu saja, api dengan cepat membakar pos timbangan yang mayoritas berkonstruksi bahan bangunan mudah terbakar.
BACA JUGA: Berita Duka: Istri Wakil Wali Kota Medan Meninggal Dunia
Melihat lokasi pos timbangan berada di area dekat dari lokasi sumur-sumur minyak ilegal yang ditutup oleh kepolisian beberapa pekan lalu sehingga hal itu diduga menjadi salah satu pemicu para pelaku melakukan pembakaran.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi