MotoGP 2017 Berlangsung 20 Seri

Minggu, 26 April 2015 – 01:15 WIB

jpnn.com - LONDON- Di sela berlangsungnya GP Argentina akhir pekan lalu, Bos Dorna Carmelo Ezpeleta, sebagai penyelanggara MotoGP, membahas peluang ditambahnya seri balapan dalam satu musim. Bahkan untuk dua musim ke depan, 2017, Dorna menargetkan kalender balap bakal diisi full series atau 20 seri.

Saat ini, balapan di kelas premium berisi 18 seri. Terdiri dari seri Asia, Australia, Eropa, dan Amerika. Dalam pertemuan di Argentina, Dorna kembali memasukkan Austria untuk kembali menjadi tuan rumah balapan MotoGP untuk musim depan. Sirkuit Red Bull Ring akan menjadi arena adu tangguh rider-rider terbaik dunia setelah absen sejak 1997.

BACA JUGA: Jelang SEA Games, Aji Panggil Tujuh Pemain Baru

Dengan ditambahkannya GP Austria, jumlah seri balapan MotoGP menjadi 19 putaran. Dorna kini kembali melirik negara Asia untuk memenuhi target 20 seri dalam satu musim. Salah satu kandidat terkuat adalah Sirkuit Buriram, Thailand setelah sukses menyelenggarakan ajang World Superbike (WSBK) tahun ini.

"Kami menyepakati jumlah balapan maksimal pada 2017 tidak akan lebih dari 20. Kami sudah mengantongi banyak kesepakatan sampai 2016, setelah itu kita akan tahu. Yang pasti, jika tidak ada perubahan besar, tahun depan Austria akan masuk dalam kalender balap," tutur Ezpeleta seperti dikutip MCN.

BACA JUGA: Pertandingan Batal, Tuan Rumah Rugi 30 Juta

Dorna juga masih membuka peluang pengajuan proposal dari negara-negara Amerika Selatan dan Timur Tengah untuk menjadi tuan rumah MotoGP. "Saat ini kami tidak punya sirkuit di Amerika Selatan. Sulit sekali mencapai kesepakatan dengan Brasil dan belum ada proposal sampai saat ini. Tapi kami tetap menunggu," lanjutnya. Menurutnya, jika Brasil gagal menyediakan sirkuit yang aman untuk MotoGP, pilihan akan terbang ke Bahrain atau Abu Dhabi.

Saat ini kelanjutan kontrak dengan seri pembuka di Qatar akan bergantung pada kesepakatan selanjutnya. "Qatar adalah penyelenggara kami untuk MotoGP dan WSBK. Apapun yang akan kami kerjakan di Timur Tengah pasti akan ada kesepakatan dengan Qatar. Jika ada pendekatan dari negara Timur Tengah lainnya, kami akan membahasnya dengan Qatar," tandasnya.

BACA JUGA: Sukses Ganda Kontingen Indonesia

Saat ini sirkuit baru sedang dibangun di Finlandia. Kimy Ring tengah melirik MotoGP sebagai ajang balap dunia pertama untuk mampir di negara Eropa Utara tersebut. Ya, MotoGP bukan Formula 1 yang tentu lebih populer di negara tersebut. Alasan utamanya adalah besarnya biaya untuk menyelenggarakan balapan jet darat itu.

Finlandia tidak pernah punya venue yang mampu menyelenggarakan even F1. Padahal tiga gelar juara dunia diborong pembalap asli Finlandia- Keke Rosberg, Mika Hakkinen, dan Kimi Raikkonen. "Trek ini layak untuk balapan Formula 1, tapi untuk menyelenggarakannya sama sekali tidak masuk dalam rencana kami ke depan," ungkap Kari O Soblberg, kepada badan pemerintah yang mengurusi motorsport kepada Omnicourse.it.     

Menurutnya, balapan F1 bukan target realistis karena besarnya biaya untuk membayar hak penyelenggaraah per-tahunnya. "Uang sebesar itu tidak dimiliki Finlandia saat ini. Tapi untuk MotoGP, Superbike, dan seri balap lainnya seperti GP2, GP3 atau DTM sudah ada dalam program rencana kami," tandasnya.

Sayang Indonesia sebagai pasar terbesar sepeda motor di dunia dan punya basis dari penggemar MotoGP yang militant justru belum dilirik Dorna sebagai kandidat kuat tuan rumah. Alasan tidak adanya sirkuit yang memadai untuk event sebesar MotoGP menjadi alasan utamanya. (cak/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBFC Inginkan Liga QNB Tetap Digulirkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler