jpnn.com - SAMARINDA - Ketergantungan terhadap sabu-sabu membuatnya melakukan apa saja demi mendapatkan kristal haram tersebut. Menukar motor curian dengan satu gram sabu-sabu pun dilakukan agar tetap fly.
Rupiah di kantong Darwis (26) sudah lama kosong. Sementara hasrat untuk minum-minuman keras dan mengisap sabu-sabu sudah tak tertahan. Bersama rekannya, dia berputar-putar Samarinda.
BACA JUGA: Kemaluan Bocah 6 Tahun Memar Dianiaya Ayah Tiri
Di kawasan Air Hitam, dia menghentikan laju motornya. Matanya tertuju kepada Yamaha Jupiter MX yang masih menyala tanpa pemilik di pinggir jalan. Perlahan, residivis yang pernah ditahan dua tahun karena kasus narkoba ini mendekati ncarannya.
Dengan mudah, pria berkulit hitam ini membawa kabur motor tersebut. Sedangkan pemilik yang masih dalam pencarian polisi, hanya bisa berteriak setelah sadar bahwa motornya raib.
BACA JUGA: Gara-gara HP, Punggung Ditikami 5 Liang
“Yang punya motor lagi kencing, enggak jauh dari motor. Tapi karena posisinya membelakangi motor, dia tidak tahu waktu saya mendekati motornya,” kata Darwis, saat ditemui di Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kaltim, kemarin.
Darwis memang lebih senang mencari motor yang kuncinya masih tertinggal. Hal itu membuatnya lebih mudah membawa lari incarannya. “Saya tidak pernah merusak motor, karena selalu ada kuncinya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Komplotan Indramayu Dibekuk di Bogor
Diakui Darwis, hasil curanmor digunakannya untuk membeli minuman keras (miras) dan narkoba. Bahkan, dia pernah membarter motor curian dengan satu gram sabu-sabu. “Saya tukar motor dengan 1 gram sabu-sabu. Barangnya saya pakai sendiri. Biasa kalau beli, 1 gram itu Rp 1,5 juta,” terangnya.
Tidak hanya curanmor, Darwis juga kerap mencopet di tengah keramaian pelabuhan Samarinda. “Saya tidak mengincar perempuan tapi siapa saja yang terlihat mudah dicopet,” katanya.
Pendatang yang biasa mangkal di Pasar Pagi ini mengatakan tak punya tempat tinggal tetap di Samarinda. “Saya punya keluarga, tapi tidak tinggal sama-sama,” tuturnya.
Selama menjalani aksinya, Darwis kerap menggandeng teman-temannya. Termasuk Muhajir (20) dan Sapri (28) yang kini turut ditahan di Mapolda Kaltim. “Saya baru sekali diajak ngambil motor. Itu saja,” tutur Muhajir yang telah mempunyai satu anak. “Motornya dia (Darwis) jual, saya tidak dikasih apa-apa,” sambungnya.
Sedangkan Sapri mengaku baru dua kali menemani Darwis melakukan aksinya. “Saya diajak juga,” kata pria yang pernah ditahan 10 bulan akibat kasus penggelapan motor ini.
Kepada polisi, Darwis mengaku ada 15 titik curanmor yang dia lakukan. Namun, baru tujuh motor yang bisa ditemukan. “Kami masih mencari lagi sisanya. Termasuk pula pemilik motor,” kata Kanit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim, Kompol Ikhsanudin.
Diungkapkan Ikhsan --panggilan Ikhsanudin, komplotan yang dibekuk 14 Juli lalu itu juga merupakan spesialisasi pencurian rumah kosong. “Kepada masyarakat, mohon jangan meletakkan STNK di jok motor. Itu membuat pelaku curanmor mudah menjual hasil curiannya. Dari motor yang kami dapatkan saat ini, semua ada STNK-nya,” katanya. (edw/far/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Bekuk Pembajak Lagu untuk Tempat Karaoke Ternama
Redaktur : Tim Redaksi