Motor vs Truk Molen Tewaskan Suami-Istri dan Bayinya

Kamis, 26 Februari 2015 – 11:16 WIB

jpnn.com - BINJAI - Edi Syahputra Sembiring (34) tewas bersama istrinya Irwanti br Ginting (33) dan anaknya yang baru berusia 2 tahun, Eilse Ario setelah motor yang ditunggangi ketiganya ditabrak truk molen. Kecelakaan maut itu terjadi Selasa (24/2) di Jalan Amir Hamzah, Binjau Utara, Sumut.

Menurut sejumlah saksi mata, Edi memacu Supra BK 5370 RV dengan kecepatan tinggi dari arah Stabat menuju Kota Binjai. Di lokasi kejadian, Edi memotong mobil box di depannya.

BACA JUGA: Jebol Dinding Kamar Mandi, Tiga Tahanan Kabur

“Kencang sepeda motor korban Bang. Gak tahu mau kemana mereka, tapi dari arah Stabat menuju Binjai tadi,” ungkap Yusuf, diamini beberapa warga lain, di lokasi kejadian dilansir Riau Pos (Grup JPNN.com), Kamis (26/2).

Edi dan istrinya akhirnya tewas di tempat. “Kami berusaha memberikan pertolongan bang, tapi sayangnya mereka keburu menghembuskan nafas terakhir,” sebut warga.

BACA JUGA: Dewan Tuding BKD tak Serius Urus Honorer K2

Sementara, melihat anak korban yang masih bernapas, Eilse dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kecelakaan itu membuat jalanan di jalan penghubung Binjai dan Langkat itu macet. Petugas kepolisian yang turun ke lokasi berusaha mengevakuasi jenazah dan mengurai kemacetan yang sampai beberapa kilometer.

Kasus ini masih ditangani pihak kepolisian Sat Lantas Polres Binjai guna mencari tahu pasti penyebab kecelakaan. “Kita masih melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengetahui penyebab kecelakaan,” kata AKP Ali Umar Kanit Lantas Polsek Binjai Utara.

BACA JUGA: Sempat Kosong 3 Bulan, KPU Papua Barat Punya Komisioner Baru

“Baik supir dan kernet sudah kita amankan. Demikian juga dengan truk serta sepeda motor dan jenazah sudah kita evakuasi,” tegasnya.

Upaya keras tim medis tak berarti banyak. Eilse menyusul ayah ibunya. Bocah berusia 2 tahun ini menghembuskan napas dengan luka cukup serius di bagian kepala dan luka lecet lain di tubuhnya.

Padahal sebelumnya, warga yang melihat kejadian itu berusaha dengan cepat melarikan bocah malang ini ke rumah sakit. Sebab, meski hanya tergeletak tidak bergerak lagi. Namun, bocah malang ini masih bernapas.

“Kami lihat orangtuanya sudah tidak bernapas. Sementara, bocah ini masih terlihat bernapas,” sebut Rinto, warga di lokasi kejadian tabrakan maut.

Dengan sesegera mungkin, warga dibantu petugas kepolisian membawa bocah ini ke Klinik Sumatra Jalan Tandam Pasar VI. Kondisi yang cukup parah, membuat tim medis merujuk bocah ini ke RS Bidadari Binjai.

“Habis dari Klinik Sumatra, tim medis yang kewalahan akhirnya merujuk bocah itu ke Bidadari bang,” sebut pria bertubuh kurus ini.

Namun masih beberapa menit mendapatkan pertolongan. Bocah ini menghembuskan napas terakhirnya. Tim medis mengungkapkan, luka parah yang dialami bocah ini terjadi akibat benturan di kepala.

“Luka lebam akibat beturan yang membuat korban tidak tertolong Bang. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha menoolong korban,” kata tim medis.

Hingga akhirnya, jasad bocah ini dan kedua orangtuanya diantar ke rumah duka. Jasad langsung disambut isak tangis histeris keluarga. Keluarga sekan tidak menyangka dengan kejadian ini. Karena sebelumnya tidak ada firasat buruk.

“Nanti bang, kami masih berduka. Tidak ada firasat buruk sebelumnya bang,” ungkap seorang keluarga korban, meminta jangan diganggu dulu karena sedang berduka.(bam/trg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagas Pansus Danau Toba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler