Mountrash Mendaur Ulang 14,5 Juta Botol Plastik, Gideon Sebut Revolusi Mental

Kamis, 10 Februari 2022 – 20:42 WIB
Pendiri aplikasi Mountrash.com Gideon W Ketaren (kedua kanan). Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Aplikasi pengelolaan sampah, Mountrash terus meningkatkan kinerjanya dalam mengurangi persoalan sampah di Indonesia.

Saat ini, aplikasi dengan semangat revolusi mental itu telah berkontribusi mendaur ulang 242 ton sampah plastik atau sebanyak 14,5 juta botol plastik.

BACA JUGA: Datangi Bank Sampah di Kembangan, Erick Thohir: Luar Biasa ini

Pendiri aplikasi Mountrash.com Gideon W Ketaren menjelaskan persoalan sampah secara nasional harus diselesaikan dengan pendekatan yang implementatif.

Langkah itu, menurut Gideon, sangat penting agar berbagai komitmen dan regulasi yang dihasilkan bisa memberikan solusi.

BACA JUGA: Ibu Pembuang Bayinya di Tempat Sampah Tak Ditahan Polisi, Kok Bisa?

“Mountrash hadir menjawab kebuntuan dari karut-marut persoalan sampah. Ini baru mulai dengan sampah plastik, nanti terus berkembang untuk semua jenis sampah,” tegas CEO PT Mountrash Avatar Indonesia di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Dia menjelaskan aplikasi yang mulai beroperasi sejak 2019 lalu itu sudah mengolah ratusan ton semua jenis sampah, termasuk 242 ton sampah plastik.

BACA JUGA: Acer Aspire Vero, Laptop dari Daur Ulang Plastik, Sebegini Harganya

Angka tersebut identik dengan 14,5 juta botol plastik yang digunakan atau bekas dikonsumsi oleh sekian juta manusia Indonesia.

“Kami bangga karena aplikasi karya anak bangsa ini benar-benar nyata memberi solusi. Bahkan dengan kondisi yang merayap pun kami tetap bertahan dan terus berupaya mengurangi sampah di Indonesia,” ujar Gideon.

Menurut dia, Mountrash juga lahir karena melihat persoalan sampah adalah bagian dari revolusi mental secara menyeluruh.

“Jika tidak ada komitmen dan kesadaran secara menyeluruh, terutama perubahan mental, maka selama itu pula sampah tidak pernah ada solusinya. Mountrash menjadi bagian dan konsisten dengan revolusi mental tersebut,” ujar alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Gideon juga menegaskan aplikasi ini juga sudah terbukti sangat bagus di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini berarti kehadiran Mountrash sudah menjadi bagian integral dalam pengelolaan dan solusi persoalan sampah secara nasional.

“Mountrash juga berhasil membuktikan bahwa aplikasi ini dapat digunakan di daerah-daerah yang jauh dari Pulau Jawa seperti di Kalimantan, Sulawesi hingga ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Terakhir yang baru berkembang dan banyak animonya di Kabupaten Dompu, NTB. Beberapa daerah lainnya sedang menunggu versifikasi dari kami,” kata Gideon.

Seperti diketahui, seiring dengan meluasnya pemanfaatan secara digital, aplikasi Mountrash pun ikut berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah sampah.

Komitmen tersebut sejalan dengan visi Mountrash karena melihat sampah merupakan persoalan yang tidak mudah diatasi.

Pemerintah sendiri mempunyai target mengurangi dan menangani sampah secara berkala setiap tahun.

Berdasarkan arahan Kebijakan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah, Indonesia ditargetkan mampu mereduksi sampah hingga 30 persen atau sebanyak 20,9 juta ton dengan tingkat pengelolaan sampah sebesar 70 persen atau sebesar 70,8 juta ton pada 2025.

“Tekad pemerintah itu perlu didukung agar bisa terwujud sesuai kebijakan yang sudah ditetapkan,” ujar Gideon.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler