MPR Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah demi Optimalkan Peran ASN

Selasa, 27 November 2018 – 17:17 WIB
Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono membuka Lomba Karya Tulis Ilmiah MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11). Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ma'ruf Cahyono membuka Lomba Karya Tulis Ilmiah MPR, di ruang delegasi gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).

Lomba yang merupakan merupakan rangkaian HUT ke 47 Korpri ini diikuti lima finalis perwakilan aparatur sipil negara (ASN) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Andalas, UGM, dan Badan Keahlian DPR. Lomba Karya Tulis Ilmiah ini mengangkat tema "Urgensi Haluan Negara Dalam Pembangunan Nasional".

BACA JUGA: Bertemu HNW, Dubes Sudan Sanjung Demokrasi di Indonesia

Menurut Ma'ruf, lomba ini memiliki fungsi yang strategis bagi ASN dan anggota Korpri. “Kami memanfaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan peran ASN," ungkap Ma'ruf.

Adapun dewan juri dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah ini adalah Prof Azyumardi Azra (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah), Prof Ratno Lukito (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga), dan Dr. Hesti Armiwulan (pakar Universitas Surabaya).

BACA JUGA: Ketua MPR: Boleh Beda Kandidat, Merah Putih Kita Sama

Kegiatan dari pengejawantahan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR, itu tidak hanya diikuti anggota Korpri dari lingkungan MPR, DPR, dan DPD.

Namun, juga anggota Korpri dari lembaga negara, kementerian, civitas akademika, dan ASN lainnya yang berasal dari seluruh Indonesia. “Ini merupakan kegiatan yang positif," ujar Ma'ruf.

BACA JUGA: Rencana Menghidupkan Lagi PMP, MPR RI: Metodenya Disesuaikan

Pria bergelar doktor asal Banyumas, Jawa Tengah, itu berharap dengan lomba ini pemikiran dari ASN bisa disumbangkan kepada bangsa dan negara terkait sistem penata ketatanegaraan, tugas-tugas MPR, untuk menyempurnakan dan melaksanakan tata negara yang sudah berjalan.

Karena itu, dari lomba ini diharapkan muncul pemikiran dari ASN terkait upaya penyempurnaan sistem tata negara. “ASN bagian dari warga negara dan kita ingin masukan dari mereka," paparnya.

Meski demikian, kata Ma'ruf, apa pun yang dipikirkan oleh masyarakat soal sistem tata negara, tidak boleh ada yang keluar dari jati diri bangsa Indonesia. “Apa pun bentuknya tetap harus pada koridor Pancasila," tegasnya.

Naskah yang ada diharapkan menggali perpesktif yang lebih dalam sehingga bisa memperkaya pembahasan Panitia Ad Hoc I yang membidangi haluan negara.

Panitia I, kata Ma’ruf, dibentuk oleh MPR saat Sidang Tahunan 2018. “Kami harap bisa mendapat khazanah yang lebih luas dari pemikiran ASN," imbuhnya.

Ketua Panitia Suryani mengatakan lomba itu digelar untuk menjaring dan mengetahui pendapat dan saran masyarakat mengenai haluan negara. “Sehingga acara ini penting dan strategis," ujar kepala Biro Administrasi dan Pengawasan Setjen MPR, itu.

Widya Priyahita Pudjibudojo, perwakilan ASN UGM, menilai kegiatan ini sangat bagus. Menurutnya, MPR harus melakukan banyak kajian sehingga wacana yang berkembang bukan hanya sebatas opini namun juga berdasarkan riset. “Kegiatan ini merupakan salah satu outlet yang dilakukan oleh banyak pihak," jelasnya.

Rekan Widya, Nova Dona Bayo mengatakan, dalam kegiatan itu dibicarakan mengenai haluan negara bukan hanya dari aspek hukum tetapi juga aspek lainnya seperti ekonomi, politik, dan sosial. “Ini mungkin yang perlu diperluaskan," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Dukung Rencana Mengembalikan Lagi Pelajaran PMP


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler