jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jazilul Fawaid bersyukur, karena tingkat kepercayaan publik terhadap MPR cukup tinggi.
Hal itu setidaknya berdasar temuan survei Charta Politika, bahwa tingkat kepercayaan terhadap MPR sebesar 62,0 persen.
BACA JUGA: Jazilul Fawaid: MPR Ini Pemersatu, Meski Pernah Di-bully Juga
"Alhamdulillah dari survei tadi saya melihat tingkat kepercayaan publik cukup tinggi," kata Jazilul dalam diskusi Empat Pilar MPR "Meningkatkan Kepercayaan Publik kepada MPR Sebagai Perekat Kebangsaan" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (24/7).
Dalam survei Charta Politika, TNI menempati posisi tertinggi terkait tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara.
BACA JUGA: Warga Desa Pilang Dibuat Geger, Iwan: Ini Kersane Gusti Allah
TNI meraih 87,8 persen, diikuti presiden 83,2 persen, Polri 72,2 persen, KPK 71,8 persen dan MPR di posisi kelima dengan raihan 62,0 persen.
Adapun Kejaksaan Agung 61,6 persen, DPR 61,0 persen, DPD 60,5 persen, Mahkamah Konstitusi 60,0 persen, dan Mahkamah Agung 59,4 persen.
BACA JUGA: Gus Jazil: MPR Berperan Sebagai Perekat Kebangsaan
Survei digelar pada 6-12 Juli 2020 dengan metode wawancara melalui telepon.
Adapun metode sampling yang digunakan ialah simple random sampling, dengan jumlah sample 2000 responden, margin of error 2,19 persen, quality control 20 persen dari total sample.
Jazilul mengatakan, bahwa survei yang dilakukan itu bertepatan dengan kemarahan Presiden Joko Widodo di sidang kabinet, yang menyebut akan membubarkan lembaga negara.
"Saya khawatir ini jangan-jangan di-delete juga MPR, tetapi karena, apalagi hasil surveinya bagus, makin meyakinkan bahwa MPR pasti tidak di-delete," ungkap Gus Jazil, panggilan akrabnya.
Selaku pimpinan MPR, Gus Jazil terus meminta dukungan kepada seluruh masyarakat, terlebih lagi dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini.
Menurut dia, yang terpenting dalam menghadapi pandemi corona ialah mereka yang di luar maupun dalam pemerintahan harus satu barisan untuk kepentingan orang banyak.
"Tanpa itu, justru pandemi ini dijadikan alat oleh sebagian untuk menurunkan kepercayaan publik kepada pemerintah, kepada partai politik, kepada apa saja, kepada ekonomi nasional," kata dia.
Nah, ujar Gus Jazil, di sinilah pentingnya peran MPR sebagai lembaga perekat antarlembaga dan kebangsaan.
"Minimal untuk memberikan teladan kepada publik bahwa kita butuh bersatu, kita butuh barisan yang kuat," ungkapnya. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy