jpnn.com, MUSI RAWAS - Keberagaman budaya di Indonesia menghasilkan berbagai budaya yang sangat kaya, karena seni budaya sudah menjadi karakter banga Indonesia. Akulturasi budaya satu daerah dan daerah lain sangat kuat dan saling mengisi, dan itulah salah satu bentuk kebinekaan Indonesia.
Oleh karena itulah, MPR menjadikan pagelaran seni budaya sebagai salah satu dari berbagai metode untuk menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), kepada masyarakat.
BACA JUGA: Ketua MPR RI Bicara Soal Konstitusi
MPR sudah melaksanakan berbagai macam pagelaran seni budaya di daerah. Kali ini, Jumat (3/8) malam pagelaran seni wayang kulit dengan lakon ‘Wahyu Tejomoyo dibawakan dalang Ki Sugiharto, digelar di Lapagan Desa P1, Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Mahyudin Lantik Empat Anggota MPR PAW
Terselenggaranya pagelaran wayang kulit di Kabupaten Musi Rawas ini merupakan usulan Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI Edhy Prabowo, yang berasal dari dapil Sumatera Selatan.
Malam itu Edhy hadir sekaligus mewakili pimpinan MPR membuka secara resmi pagelaran wayang tersebut. Acara ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Musi Rawas Suwarti, anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, Camat Purwodadi dan undangan lainnya.
BACA JUGA: Mahyudin: Idealnya Putusan MK Berlaku pada Pemilu 2024
“Tujuan pagelaran wayang kulit ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang ideologi negara, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” ujar Edhy Prabowo dalam sambutannya.
Menurut politikus Gerindra ini, Empat Pilar perlu disosialisasikan mengingat urgensinya untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Di negara yang begitu beragam, terdiri dari berbagai suku bangsa, termasuk di dalamnya bahasa, Pancasila menjadi alat pemersatu bangsa.
"Pancasila adalah ideologi yang memuat nilai-nilai agama dan nilai kebangsaan," ungkap Edhy.
Sementara itu, Setjen MPR RI selaku Panitia Pelaksana Kegiatan dalam laporan yang disampaikan Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah menyampaikan bahwa pagelaran wayang kulit merupakan salah satu metode dari Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kegiatan ini telah diselenggarakan di beberapa daerah, yang disesuaikan dengan seni budaya masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Siti menyatakan pagelaran wayang ini menjadi bukti bahwa MPR ikut serta mengangkat budaya lokal. Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini dengan baik, termasuk awak media.
“Mari kita saksikan pagelaran wayang kulit ini, dan terus jaga serta melestarikan nilai-nilai luhur bangsa,” katanya.
”Kami, MPR RI berharap agar pagelaran wayang malam ini bisa mendapatkan manfaat bagi masyarakat setempat,” kata Siti Fauziah lagi.
Wakil Bupati Musi Rawas Suwarti dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini dilaksanakan di desa kecil seperti desa mardijarjo.
"Sangat jarang di desa kami diadakan pagelaran yang dilaksanakan oleh lembaga negara. Pagelaran ini sebagai pembuka bagi MPR agar dapat menyambangi desa terpencil lainnya yang ada di pelosok Sumatera Selatan sebagai tempat kegiatan sosialisasi,” ujar Suwarti.
Musi rawas sebagai salah satu wilayah penempatan transmigran dari tanah jJawa, saat ini telah menyatu dengan penduduk asli. “Di ranah wong kito yang tinggi dengan akulturasi sosial dan budayanya, pagelaran wayang ini sangat antusias disambut oleh masyarakat di seputaran Musi Rawas," ungkapnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlihat Kompak dan Rapi, Kontingen Setjen MPR Panen Pujian
Redaktur : Tim Redaksi