MPR Sosialisasikan Empat Pilar di Acara Rakernas HIPMI PT

Jumat, 15 September 2017 – 19:37 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR/dok.JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika saat Rakernas HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT) di Ruang Audio Visual Gedung Digital Library Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, Sabtu (22/7/2017).

Dalam kesempatan itu, Hidayat mengakui saat ini prinsip-prinsip kebangsaan memudar apalagi di tengah maraknya teknologi informasi dan radikalisme. Untuk itulah, kata dia, MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar.

BACA JUGA: HNW: Perbuatan Meracuni Anak dengan Narkoba Pantas Dikutuk

Menurutnya, dulu ada lembaga BP7, sebuah lembaga yang khusus mensosialisasikan dan membahas masalah Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat hingga mahasiswa bahkan juga kepada para pejabat.

Hidayat mengambil sisi positif dari kehadiran BP7 dan Penataran P4. Namun, dia menegaskan metode sosialisasi saat ini berbeda dengan masa sebelumnya.

BACA JUGA: Generasi Muda Harus Bangga Sebagai Bangsa Berpancasila

“Sosialisasi Empat Pilar saat ini dilakukan dengan beberapa metode seperti diskusi, dialog, dan seminar agar mudah diterima,” katanya.

Perlunya keterlibatan pemerintah dalam mensosialisasikan Pancasila, keinginan itu telah disampaikan MPR kepada Presiden. Hidayat mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang telah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP). Lembaga ini membantu Presiden dalam pemantapan Pancasila. "Ällhamdulilah telah terbentuk unit kerja itu,” ujarnya.

BACA JUGA: Lemhannas Apresiasi Keberadaan PPID MPR

Hadir dalam sosialisasi tersebut antara lain Ketua Fraksi PKS MPR RI Tifatul Sembiring, Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Erry Nuradi, Rektor HIPMI PT Said Aldi Al Idrus, Pembantu Rektor 1 Unimed Prof. Dr. Abdul Hamid K, Ketua Umum BPD HIPMI Sumut H. Akbar Himawan Buchari, Ketua HIPMI PT Sumut Muhammad Zaid Fahri dan ratusan mahasiswa.

Hidayat Nur Wahid memaparkan tentang sejarah dalam proses lahirnya Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dikatakan, sebenarnya Pancasila telah disepakati seperti dalam Piagam Jakarta namun karena ada keberatan dari tokoh Indonesia timur maka tokoh-tokoh Islam rela untuk mengganti Sila I seperti yang tertera saat ini.

Menurutnya, pada saat ini banyak terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Sebagai negeri yang sangat luas dan kaya sumber daya alam namun dalam penguasaan lahan ternyata hanya dikuasai oleh beberapa orang. Hal demikian, menurut Hidayat Nur Wahid menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial atau ketidakadilan sosial.

“Untuk itu pentingnya di sini bagi semua pihak untuk melaksanakan Sila V Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujarnya.

Untuk itu dirinya berharap kepada generasi muda yang terhimpun dalam HIPMI PT untuk bergerak dalam bidangnya, kewirausahaan, dengan serius. “Penting sekali mahasiswa di HIPMI PT untuk merealisasikan Pancasila,” ujarnya.

Hidayat mendorong agar mahasiswa memperjuangkan keadilan sosial dan mampu menguasai teknologi, bahasa asing, dan sumber daya lainnya dalam menghadapi tantangan global.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setjen MPR Lakukan Terobosan demi Genjot Reformasi Birokrasi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR  

Terpopuler