jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari menganggap wajar bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengerahkan para menterinya untuk mengusut siapa sosok Bunda Putri.
"Ya itulah resikonya menjadi menteri dalam sistem presidentil. Menteri adalah pembantu Presiden. Wajar kalau para menteri yang merupakan pembantu Presiden dikerahkan untuk membantu mencari tahu soal Bunda Putri," kata Hajriyanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/10).
BACA JUGA: Woow, Susi Tur Andayani Selalu Menangkan Perkara di MK
Sebaliknya, Ketua DPP Partai Golkar itupun menilai tak wajar bila anggota DPR/MPR disuruh membantu Presiden mengusut siapa sosok wanita yang disebut-sebut punya kaitan dengan kasus dugaan suap impor sapi itu.
"Walhasil, wajar saja presiden minta para menteri bekerja membantu memecahkan problem sang presiden. Jika para menteri tidak mau atau malu membantu presidennya ya mundur saja," ujarnya.
BACA JUGA: HNW Minta Pengadilan Tipikor Buktikan Kesaksian Yudi Setiawan
Terkait apakah persoalan yang dihadapi Presiden yang dikait-kaitkan dengan Bunda Putri tergolong masalah pribadi atau SBY sebagai kepala negara, Hajriyanto menilai sulit untuk memisahkan antara Presiden dan pribadi SBY.
"Mau siang hari, mau malam hari, mau sedang di kantor, mau sedang main ping pong, mau sedang menghadiri undangan kawinan, Presiden tetap Presiden, Menteri tetap Menteri. Juga tetap dikawal dengan ketat kemanapun pergi dan jam berapapun beraktivitas," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Gerindra Ingatkan SBY Berhati-hati Soal Bunda Putri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Kaki, Mahasiswa Banten Berikan Dukungan ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi