MRT juga Harus Ramah pada Penumpang Cacat

Minggu, 13 Oktober 2013 – 14:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pembangunan stasiun kereta transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10) resmi dimulai. Proyek MRT yang akan menghubungkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Blok M hingga Lebak Bulus diyakini ramah lingkungan.

Mega proyek yang akan menyerap biaya sekitar Rp 20 triliun diapresiasi sejumlah pihak karena dianggap bisa mengurai kemacetan Ibu Kota Jakarta yang selama ini menjadi kendala. Termasuk Rommy, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan DKI Jakarta.

BACA JUGA: Narkoba Dikendalikan dari Lapas, Polisi Incar Napi Bogor

"Mega proyek untuk mengurangi kemacetan ini tentunya diharapkan bisa diakses semua orang. Artinya,tidak hanya orang yang mampu bayar tiket dengan harga mahal saja yang bisa menggunakan MRT," kata Rommy dalam keterangan persnya, Minggu (13/10).

Selain ramah lingkungan, Rommy berharap MRT ini juga diharapkan ramah terhadap para para difabel (penyandang cacat), ibu hamil, dan lansia. Sebab, alat transportasi massa seperti kereta dan bus sangat tidak ramah terhadap 3 kategori penumpang ini.

BACA JUGA: Tolak Proyek Apartemen, Warga Lenteng Agung Gelar Protes

"Umumnya kendaraan umum membawa penumpang seperti membawa barang. Mulai dari aksi kebut sopir Kopaja yang ngebut ketika menaikkan dan menurunkan lansia/ibu hamil, dan sulitnya penumpang dengan kursi roda atau kelompok difabel lainnya ketika akan bepergian dengan kendaraan umum," katanya.

Menurut alumnus  Program Pasca Sarjana Faculty of Arts University of Western Australia (UWA), dengan kehadiran MRT ini, masyarakat banyak berharap dengan mengakomodir variabel aksesibilitas. Aksebilitas yang dimaksud adalah biaya tiket yang terjangkau kalangan menengah, serta ramahnya transportasi MRT terhadap difabel, lansia dan ibu hamil.

BACA JUGA: SeaWorld Suguhkan Tiga Wahan Baru

"Karena sesungguhnya kejeniusan teknologi transportasi adalah dengan menyederhanakan yang kompleks,bukannya membuat rumit sesuatu yang sebenarnya sederhana. MRT dengan teknologi tinggi harusnya bisa menyelesaikan masalah transportasi di Jakarta yang cukup kompleks," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Amankan Laga Timnas, Kerahkan 2.296 Personel Polri dan TNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler