MRT Sudah 80 Persen, Pengamat: Masih Terlalu Lambat

Jumat, 24 Februari 2017 – 07:41 WIB
Pembangunan proyek MRT Jakarta. Foto; dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dinilai masih terlalu lambat. Seharusnya angkutan massal berbasis rel tersebut bisa diselesaikan lebih cepat lagi.

"Jika mau serius seharusnya MRT sudah bisa selesai dan beroperasi sebelum 2018," ujar Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) Saiful Jihad, Kamis (23/2).

BACA JUGA: Kiai Maruf Ogah Bertemu Ahok, Bagaimana Kalau Anies?

Syaiful menyarankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelesaikan sejumlah persoalan dalam pembangunan MRT. Mulai dari ganti rugi lahan milik warga yang tergusur karena proyek teraebut, serta membangun pengganti Stadion Lebak Bulus yang digusur karena dijadikam Depo MRT.

Selain itu juga menambah tenaga kerja lokal untuk ikut membantu aekaligus belajar membangun MRT. "Jika masalah ini tidak diselesaikan MRT bakal molor dan masyarakat akan kecewa," katanya.

BACA JUGA: Ahok Dituding Langgar Prosedur terkait Dana CSR

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, fase kedua pembangunan MRT akan dimulai 2019 mendatang. Pada desain awal fase 2 jalur Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kampung Bandan, kemudian diperpanjang hingga Ancol Timur.

Dia meminta pembangunan MRT ini agar dipercepat. Hal tersebut juga sesuai dengan keinginan dari Presiden RI, Joko Widodo yang disampaikan usai melakukan peninjauan pembangunan MRT.

BACA JUGA: Terbaru, Ahok-Djarot Diduga Mengolok-olok Alquran

"Sekarang pekerjaan bawah tanah istilahnya bor sudah selesai. Kami dan Pak Jokowi inginnya di percepat, yang diteruskan dari Bunderan HI sampai dengan ke Ancol Timur," kata Ahok-sapaan akrabnya.

Pekerjaan fase 1, Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Diharapkan pembangunan tidak berhenti dan langsung dilanjutkan untuk fase 2.

"Kalau mengikuti desain segala macam kami butuh 2019 baru mulai bikin lagi ke arah Ancol Timur," ujarnya.

Menurut Ahok, Presiden sudah menjamin untuk pembiayaan angkutan massal berbasis rel ini. Banyak alternatif yang bisa digunakan untuk pembiayaan, mulai dari APBN, APBD, maupun investor.

"Termasuk Pak Presiden juga minta cepat yang timur-barat tinggal bikin perincian desainnya. Beliau juga katakan jangan pikirkan dana, dana bisa dicari dari berbagai sumber yang penting desainnya cepat," tandasnya.

Pembangunan untuk fase 2 dengan jalur Bundaran HI-Ancol Timur akan dibangun sepanjang 13,5 kilometer. Rencananya akan mulai dibangun pada 2019 dan beroperasi pada 2021.

Khusus untuk pengeboran terowongan MRT sudah rampung. Empat bor yang melakukan pengeboran dari dua sisi sudah bertemu di Stasiun Setia Budi.

Dengan penyelesaian pengeboran ini, artinya pembangunan MRT bawah tanah sudah mencapai 80 persen. Ditargetkan fase 1 bisa beroperasi pada Maret 2019. (wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Yang Disampaikan Ahok Tidak Terbukti


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler