jpnn.com, JAMBI - Dua pria berinisial MS warga Jambi, dan Y asal Payakumbuh, Sumatera Barat, ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi pada Minggu (6/12) sekitar Pukul 10.45 WIB karena diduga terlibat jaringan terorisme.
"Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama personil Polda Jambi mengamankan terduga jaringan teroris yang berada di lingkungan ini," kata Ketua RT 01 Kelurahan Bagan Pete Gomuk Tua Ritonga di Jambi Minggu malam.
BACA JUGA: Warga Ungkap Keseharian SG yang Ditangkap Densus 88 di Gang Banten
Berdasarkan penggeledahan di rumah MS, Tim Densus 88 dan anggota Polda Jambi mengamankan sejumlah barang bukti dari Y yang ada di dalam kamar rumah Ms. Penggeledahan tersebut disaksikan oleh Gomuk Tua Ritonga selaku Ketua RT.
"Saya lihat barang bukti yang dibawa polisi ada handphone, pisau, buku tabungan termasuk ATM dan ada fotokopi penarikan uang, serta ada empat buah buku tentang agama," katanya.
BACA JUGA: Juliari P Batubara Disikat KPK, Begini Reaksi Ruhut Sitompul
Menurut Ritonga, terduga teroris berinisial Y tersebut tinggal di rumah Ms sudah hampir dua minggu, namun pihaknya belum menerima laporan dari MS selaku pemilik rumah soal tamu yang tinggal di rumahnya.
"Dia tinggal di daerah saya ini belum ada laporan ke ketua RT, dan pemilik rumah juga tidak ada melapor terkait (Y) yang tinggal di rumahnya," kata Ritonga.
BACA JUGA: Perampokan yang Aneh Banget Terjadi di Semarang, Korban Sampai Heran
Sementara itu SM (42) istri dari Ms saat di konfirmasi di rumahnya menyebut hubungan suaminya dengan terduga teroris Y merupakan teman lama, dan pernah sama-sama bekerja di pabrik roti di Lampung.
"Saya tahu insialnya PA tetapi pas di tangkap tadi inisialnya kata polisi, Y dan berasal dari Payakumbuh," ungkap SM,
Menurut SM, Y tinggal di rumahnya sudah hampir dua minggu. Pria itu datang ke Jambi karena ingin membuka usaha roti. Dia juga tidak melihat ada hal mencurigakan dari terduga teroris itu selama berada di rumahnya.
"Tidak ada mencurigakan dari Pak Y ini, dia setiap hari seperti biasa membantu suami saya bekerja membuat roti di rumah, dan Pak Y ini juga taat agama dan sering ngaji di dalam kamar," kata jelas SM.
Dia juga mengatakan, suaminya tersebut ditangkap polisi bersama Y saat sedang berada di perjalanan ketika ingin membeli tiket, karena Y akan berencana untuk pulang ke kampung halamannya.
"Saya tidak tahu ditangkap di mana, karena tadi pagi ngomongnya mau ke luar rumah untuk beli tiket, dan tiba-tiba polisi datang ke rumah untuk melakukan penggeledahan karena yang menumpang di rumah saya terlibat dalam jaringan teroris," pungkas SM.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam