MS Kaban Jangan Brutal dan Liar, Silakan Tempuh Trayek Berkelas

Rabu, 21 Juli 2021 – 17:44 WIB
Pangi Syarwi Chaniago mengomentari pernyataan MS Kaban. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengomentari pernyataan mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban yang meminta MPR RI menggelar sidang istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi.

Pangi menyatakan dirinya tidak sepakat dengan Kaban. Menurut dia, pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu terlalu banyak mudaratnya.

BACA JUGA: Halo, Pak MS Kaban, Uni Irma Bertanya, Apakah Anda Bermimpi?

"Negara demokratis lebih menempuh trayek yang berkelas. Negara yang demokrasinya mapan dan stabil, pemilu lima tahunan digunakan sebagai upaya jalur melakukan rotasi kekuasaan dengan damai melalui pemilu," kata Pangi kepada JPNN.com, Rabu (21/7).

Pangi pun menduga bahwa pernyataan itu sengaja dilontarkan Kaban untuk menaikkan popularitas Partai Ummat.

BACA JUGA: MS Kaban Desak MPR Mengadili Jokowi, Serangan Balik Kapitra Keras Banget

"Bisa saja (untuk menaikkan popularitas Partai Ummat), antitesis, dan kalau ingin populer bisa berbenturan sama yang punya kuasa dan pengaruh besar," ujar Pangi.

"Ambil alih kekuasaan lewat cara yang elegan, yakni menangkan pemilu pilpres dan pileg. Jangan melakukan kudeta atau ambil alih kekuasaan lewat cara-cara inkonstitusional atau brutal," sambung Pangi.

BACA JUGA: Siti Fadilah Supari: Kalau Lawannya Kuat, Dia Bisa Menggunakan Segala Macam Cara

Pangi menyarankan kepada Partai Ummat agar menyiapkan diri saja untuk bisa mengikuti Pemilu 2024.

"Jangan berpikir macam-macam dan liar dengan ingin mengambil alih kekuasaan di tengah jalan lewat cara cara inkonstitusional," ujar Pangi.

Sebelumnya, MS Kaban yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat meminta MPR menggelar Sidang Istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi.

Kaban menilai pemerintah telah gagal menangani pandemi Covid-19. Dia menyebut kondisi ini terbukti dari perbedaan adanya pendapat antara menteri dan presiden.

"Presiden pun tak tahu kapan pandemi akan teratasi. Terkendali kata LBP. Belum terkendali kata Presiden. Presiden dan opung LBP berbeda lihat situasi," kata MS Kaban di akunnya di Twitter, Senin (19/7).

MS Kaban juga menilai kegagalan PPKM Darurat adalah kegagalan presiden. (cr1/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler