Mubazir, Kapal Rp1,5 M Disinyalir Jadi Tempat Mesum

Senin, 08 Agustus 2011 – 09:49 WIB
LABUAN BAJO- Kapal Motor Layar (KML) Napoleon milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Manggarai Barat, NTB hingga kini belum dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan pelayanan angkutan laut bagi warga Manggarai BaratKapal yang senilai Rp 1,5 miliar lebih itu, kini hanya menjadi hiasan di dermaga

BACA JUGA: DPR Sarankan Kasus Korupsi NTT Dilapor KPK

Bahkan disinyalir sudah beralih fungsi sebagai hotel apung dan arena mesum pelaku esek-esek


Hal itu dikatakan anggota DPRD Manggarai Barat, H

BACA JUGA: Terkorup, NTT jadi Provinsi Termiskin

Abdul Aziz kepada Timur Ekspres (JPNN Grup)
"Kita lihat kapal itu fungsinya untuk apa, sampai sekarang tidak jelas

BACA JUGA: Distribusi Jamkesmas Molor Satu Semester

Malah saya dengar pengaduan masyarakat dan lihat sendiri sering orang jadikan lokasi esek-esek dalam kapal itu," kata Abdul Aziz

Pengamatannya selama ini, kata Abdul Aziz, pasangan beda jenis kelamin sering keluar masuk kapal itu pada malam hari mulai pukul 20.00 Wita hingga pukul 01.00 WitaDia mengibaratkan KML Napoleon seperti hotel terapung, tempat para tamu keluar masukPemandangan seperti itu, katanya, bukan hanya satu dua kali saja tetapi sudah berulang-ulang.

Karena itu dia mengharapkan Dishubkonminfo harus mempertanggungjawabkan masalah ini sebab pengadaan kapal itu sudah sejak tahun anggaran 2008-2009 dengan pagu anggaran Rp 1,6 miliar dan penawaran pihak rekanan jatuh hingga bernilai Rp 1,5 miliar lebih

Tidak hanya itu, Aziz juga menilai sejak keberadaan kapal itu di dermaga sangat mengganggu aktivitas kapal lainnya yang hendak keluar masuk pelabuhanApalagi kondisi dermaga yang sempit akibat kapal-kapal wisata yang padat melayani para tamu manca negaraBelum lagi kapal-kapal besar yang harus bongkar muat angkutan di atas dermaga itu"Sangat mengganggu penumpang yang naik turun kapal dan kapal yang harus bongkar muat barang," katanya

Dia juga mengingatkan jika kapal itu tidak dimanfaatkan secara baik maka dengan sendirinya kondisi kapal akan rusak akibat kayu yang lapuk akibat tak tahan panas dan terik matahariBelum lagi mesin diesel yang tidak pernah dioperasikan maka kemungkinan besar akan rusakKarena itu, dirinya mengusulkan untuk dijual kepada pihak swasta yang berminat dengan harga di bawah pagu anggaran sebelumnya

Kepala Dishubkominfo Mabar, Domi Damsut ketika hendak dikonfirmasi di kantornya menolak ditemui wartawan"Pak Kadis tidak mau ketemu, dia suruh temui Kabid saja," kata stafnya. (krf5/ito)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasien Miskin Sulit Peroleh Rujukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler