jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan terminal baru Bandara Ranai di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, kemarin.
Pembangunan bandara tersebut diharapkannya bisa menunjang mobilitas arus manusia dan barang dari Natuna ke tempat lain.
BACA JUGA: Kakek pun Sedih, Istri Dekat dengan Tetangga, Diajak Bobok Bareng Enggan
"Sudah saatnya kita memandang langit sebagai penghubung, sebagai pemersatu Indonesia, bukan sebagai pemisah. Kita harapkan, dengan jembatan udara ini, mobilitas orang dan barang semakin cepat," ujar Jokowi, sapaan Presiden di Bandara Ranai.
Terminal Bandara Ranai memiliki luas 3865 m2, serta mampu menampung 385 penumpang.
BACA JUGA: Polisi Nakal, 2 Dipecat, 7 Pelanggaran Berat
Sebelum terminal ini dibangun, luasnya hanya 243 m2. Landasannya juga diperlebar dari 32 m menjadi 45 m.
Jokowi juga menyebut pembangunan tersebut merupakan hasil kerja sama Pemkab Natuna dengan TNI AU.
BACA JUGA: Bertemu Dubes Rusia, Menhub Bahas KA Trans Kalimantan
Pembangunan terminal menggunakan anggaran APBD, sedangkan runway memakai dana TNI AU. Jokowi berharap, daerah-daerah lain bisa meniru kerja sama seperti model itu.
Dalam hal ini, Jokowi mengakui bahwa pemerintah tengah menggenjot pembangunan secara masif.
Namun, ia mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur sosial juga tak kalah penting, seperti sektor pendidikan, kesehatan, budaya jangan diabaikan.
"Infrastruktur fisik, (seperti) bandara, pelabuhan, listrik semuanya itu penting. Tetapi, pembangunan infrastruktur sosial itu jg penting. (Seperti) pendidikan, kesehatan, budaya, jangan lupakan," tegasnya.
Turut menemani presiden, ibu negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sore Keponakan Diajak Paman Menginap, Malam Digarap
Redaktur : Tim Redaksi