jpnn.com - SURABAYA - Kepala Laboratorium Sistem Otomasi Industri ITS Muhammad Nur Yuniarto mengatakan, pengisian baterai Gesits sangat mudah. Jika recharge menggunakan listrik PLN, waktu yang dibutuhkan hanya 1,5–2 jam.
Opsi lain, pengisian baterai dilakukan dengan sistem swap. Artinya, baterai cukup dilepas, lalu ditukar dengan baterai yang baru. Nantinya, konsep yang diusung Garansindo tidak menggunakan charger. Melainkan tukar baterai.
BACA JUGA: Ini Keunggulan Gesits, Motor Listrik Buatan Indonesia
”Seperti mengisi gas elpiji atau air mineral galon. Kita beli isinya. Nah, ini kita beli energinya. Dan, ini tanpa emisi gas buang,” tutur Nur pada Jawa Pos, Rabu (4/5) kemarin.
Terobosan yang tidak kalah menarik adalah cara mendapatkan energi listrik isi ulang baterai. Pengguna cukup mendapatkannya di toko-toko seperti Alfamart atau SPBU.
BACA JUGA: Wujudkan 10 Juta Loker, Kemnaker Ajak BUMN, Lembaga Bersinergi
Soal bodi motor, Nur mengakui, prototipe GESITS masih cukup berat. Saat ini berat motor 120 kilogram. ”Ini karena dari pelat. Nanti dibuatkan dari fiber atau karbon. Targetnya, berat tidak sampai 100 kilogram,” jelasnya.
Lantas, bagaimana dengan bagasi? Nur mengakui, jok motor digunakan untuk tempat baterai. Karena itu, bagasi belum tersedia. ”Mungkin nanti pakai keranjang seperti motor-motor di luar negeri,” tuturnya. (puj)
BACA JUGA: Jagoan Baru Toyota Langsung Diekspor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hebat! Pertumbuhan Ekonomi Jatim Lampaui Nasional
Redaktur : Tim Redaksi