jpnn.com - SURABAYA – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara year on year pada kuartal pertama 2016 menunjukkan angka yang menggembirakan. Pertumbuhan mencapai 5,34 persen.
Angka itu melampaui pertumbuhan nasional. Meski tumbuh positif, pertumbuhan ekonomi secara quarter-to-quarter (qtq) agak melambat. Pada kuartal IV 2015, ekonomi Jatim masih mencatat pertumbuhan lebih tinggi, yakni 5,94 persen.
BACA JUGA: Bangun Hotel dan Apartemen, Sido Muncul Kucurkan Rp 1 Triliun
’’Fenomenanya memang seperti itu. Akhir tahun pasti lebih tinggi,’’ kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono pada Jawa Pos, Rabu (4/5) kemarin.
Produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 444,31 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan Rp 337,56 triliun.
BACA JUGA: Kepatuhan Wajib Pajak Sangat Rendah, Ini Datanya
Sama seperti nasional, secara qtq, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh paling cepat, yakni 20,94 persen.
Diikuti sektor jasa informasi dan komunikasi yang tumbuh 4,46 persen. ’’Itu didukung penyediaan jasa internet yang tumbuh tinggi serta stasiun televisi swasta yang semakin banyak dan cepat pertumbuhannya,’’ sambung Teguh.
BACA JUGA: Permintaan Sigaret Kretek Tangan Naik 5 Persen
Secara yoy, sektor penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman tumbuh paling cepat mencapai 10,16 persen. Sementara itu, pertumbuhan terkecil terjadi di sektor pengadaan listrik, gas, dan produksi yang tumbuh 0,4 persen.
Menurut Teguh, pertumbuhan lambat itu disebabkan keadaan Jatim yang surplus listrik. ’’Listrik di Jatim lebih dari cukup. Jadi, harus dipikirkan bagaimana Jatim mendistribusikan listriknya ke provinsi lain,’’ ucapnya. (rin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Perusahaan Misterius Akan Segera IPO
Redaktur : Tim Redaksi