jpnn.com - JAKARTA - Masalah pengangguran dan terbatasnya lapangan pekerjaan masih menjadi catatan penting bagi bangsa ini. Presiden Jokowi telah menargetkan 10 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2019.
Menanggapi target itu, Kementerian Ketenagakerjaan mengajak beberapa pihak terkait untuk mewujudkan target lapangan kerja baru seperti yang diharapkan presiden. Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Hery Sudarmanto mengatakan pihaknya tidak bisa berjalan sendiri untuk mewujudkan target tersebut.
BACA JUGA: Jagoan Baru Toyota Langsung Diekspor
"Kemnaker tidak bisa berjalan sendiri, dan sangat membutuhkan bantuan. Kami mengajak kementerian, lembaga negara dan BUMN untuk berkolaborasi dengan solid, sehingga bisa sama-sama mewujudkan, karena persoalan ini tidak hanya tertumpu pada Kementerian Tenaga Kerja saja," ujar Hery.
Hery melihat, dengan berkolaborasi dengan kementerian, lembaga, BUMN maupun swasta bisa mengurangi angka pengangguran. Data yang himpun kementerian, tingkat pengangguran pada 2014 sebesar 6 persen, diharapkan setelah berjalan sesuai dengan rencana pada 2019, turun menjadi 4-5 persen.
BACA JUGA: Hebat! Pertumbuhan Ekonomi Jatim Lampaui Nasional
"Dengan kata lain, 10 juta kesempatan kerja pada 5 tahun ke depan diharapkan dalam setahun akan ada 2 juta kesempatan kerja yang tersedia," tutur Hery dalam siaran persnya, Kamis (5/5).
Nah, demi mewujudkan keberhasilan 10 juta kesempatan kerja tersebut, kemnaker mengajak kementerian, lembaga negara dan BUMN untuk turut hadir dalam acara yang bertajuk Dialog Nawacita : 10 juta kesempatan kerja, yang akan digelar pada 10 Mei mendatang di Jakarta Convention Centre (JCC).
BACA JUGA: Bangun Hotel dan Apartemen, Sido Muncul Kucurkan Rp 1 Triliun
Acara itu akan membahas peluang penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh kementerian, lembaga negara dan BUMN. Sehingga kemnaker bisa menghimpun data tenaga kerja sebagai modal awal untuk menentukan langkah selanjutnya.
”Data di sini sangat diperlukan dala menentukan langkah kami selanjutnya, karena ini merupakan modal awal untuk kami mengetahui berapa banyaknya tenaga kerja yang akan digunakan," tandas Hery. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepatuhan Wajib Pajak Sangat Rendah, Ini Datanya
Redaktur : Tim Redaksi