jpnn.com, JAKARTA - Wakil CDM Muddai Madang mengatakan, Islamic Solidarity Games IV di Baku, Azerbaijan tidak bisa lagi dijadikan sasaran antara.
Multievent empat tahunan yang digagas Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) telah memperlihatkan kemajuan yang sangat kompetitif .
BACA JUGA: Edi dan Ketut Ariana Gagal Total di ISG 2017
"Saya melihat sendiri bagaimana sulitnya atlet kita saat bersaing dengan atlet-atlet dari belahan Eropa terutama di beberapa cabang terukur seperti renang dan olahraga beladiri taekwondo ," ujar Muddai saat tiba bersama rombongan besar Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta Rabu (24/5).
Menurut Muddai, secara umum penampilan atlet Indonesia di ISG ini cukup baik, khususnya dari perolehan medali.
BACA JUGA: Siman Sumbang Emas Bagi Indonesia di ISG 2017
"Pada ISG ini perolehan medali kita 58 medali dengan rincian enam emas, 29 perak, dan 23 perunggu," ujar Muddai.
Dia mengatakan, sebanyak 29 keping perak sebenarnya berpotensi menjadi emas.
BACA JUGA: Begini Penjelasan KOI Soal Timnas U-22 Tak Ikut di ISG
Namun karena minimnya jam terbang membuat atlet Indonesia sulit bersaing dengan negara negara lain.
"Ke depannya agar bisa lebih kompetitif lagi perlunya peningkatan uji coba karena ISG kali ini telah memperlihatkan persaingan yang sangat kompetitif," kata Muddai.
Muddai menyatakan, ISG tahun ini mengalami peningkatan dari sisi kualitas.
"Jika dibanding di ISG sebelumnya, ISG kali ini jauh lebih baik bahkan kualitasnya sudah sejajar dengan Asian Games, " imbuhnya.
Dalam ISG kali ini, Indonesia berkekuatan 141 atlet yang berlaga di 13 cabang olahraga.
Indonesia berada di peringkat kedelapan dengan enam emas, 29 perak, dan 23 perunggu. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Disebut Tak Ikut ISG, Ini Jawaban PSSI
Redaktur & Reporter : Ragil