jpnn.com, JAKARTA - Jasa Marga melakukan pergeseran titik transaksi pelayanan di Gerbang Tol Jakarta - Cikampek, pada musim arus mudik lebaran dan balik tahun ini.
Semula titik transaksi terpusat di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama 1 di KM 29. Saat arus mudik nanti, pelayanan akan dipindah ke KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (GT Cikampek Utama) untuk melayani lalu lintas dari dan menuju arah Jawa Tengah.
BACA JUGA: Ada Tol Trans Jawa, Ini Hasil Survei terkait Mudik Lebaran 2019
Gerbang Cikarang Utama nantinya akan dibongkar. Sementara Gerbang Cikampek Utama saat ini tengah dalam masa pembangunan.
Sementara KM 67 Tol Cipularang yakni GT Kalihurip Utama difungsikan untuk melayani lalu lintas dari dan menuju arah Bandung. “Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas gerbang tol serta mengurai kepadatan yang terjadi di GT Cikarang Utama seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata AVP Coorporate Communication Jasa Marga Irra Susiyanti, seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: 3 Tips Berburu Tiket KA Lebaran
Irra mengatakan, GT Cikampek Utama nantinya akan memiliki 30 gardu permanen dan 6 gardu reversible. Jasa Marga juga membangun 12 gardu permanen dan 4 reversible untuk GT Dawuan.
BACA JUGA: Jelang Lebaran 2019, Kemenhub Uji Petik Kelaiklautan Kapal
BACA JUGA: Siap-siap, 29.456 Seat KA Tambahan Mulai Dijual Hari ini
General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy L. Lukman menyatakan bahwa proses pembangunan GT Cikampek Utama sudah berjalan dengan baik dan diperkirakan dapat dioperasikan pada saat arus mudik berlangsung.
"GT Cikampek Utama ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk kepadatan lalu lintas yang sebelumnya kerap terjadi di GT Cikarang Utama 1, dan kami optimis pada saat arus mudik berlangsung, pelayanan di GT Cikampek Utama sudah dapat beroperasi dengan baik," jelasnya.
Setelah memantau pengerjaan proyek pembangunan GT Cikampek Utama, Dirut Jasa Marga Desi Arryani juga melihat secara langsung kondisi terkini dari pembangunan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau yang biasa disebut Rest Area di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa.
Dalam persiapan menghadapi arus mudik dan balik tahun ini, Jasa Marga mencatat ada beberapa perhatian utama, yakni kapasitas dan keselamatan. Desi mengatakan, sejak Jalan Tol Trans Jawa dioperasikan dan ditarifkan pada tanggal 21 Januari 2019 lalu, pihaknya melakukan studi selama dua bulan lebih.
“Kami evaluasi dan prediksi perhitungan kapasitas saat mudik-balik nanti. Jadi, semua Gerbang Tol rata-rata kita tambah kapasitasnya. Ada yang tambahan gardunya permanen, ada yang tambahan gardu yang sifatnya untuk peak season di Lebaran ini,” ungkap Desi.
Perhatian utama kedua, lanjut Desi Arryani, adalah keselamatan. Meski ruas-ruas tol di jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga serta kelompok usahanya telah mengantongi uji laik. Namun Desi menyatakan pihaknya tetap memperhatikan unsur-unsur keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Jadi, kami menambah banyak rambu-rambu. Kemudian rubber strip kami tambah, dan beberapa perlengkapan penunjang agar masyarakat tidak bingung,” paparnya.
Sementara itu, kesiapan rest area mencakup antara lain ketersediaan parkir, kapasitas toilet, kondisi tempat ibadah hingga keberadaan SPBU. Desi mengatakan, memang saat ini belum semua selesai.
Jasa Marga masih punya waktu sekitar satu setengah bulan lagi untuk mengejar kesiapan ini. “Jangan sampai rest area justru menyumbangkan kepadatan. Kemudian antreannya mengganggu lajur. Itu yang harus kita jaga,” ia menekankan. (tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Mudik Lebaran, Layani Permintaan Tambah Penerbangan
Redaktur & Reporter : Soetomo