jpnn.com, SURABAYA - Bandara Internasional Juanda Sidoarjo sudah bersiap menerima pengajuan penerbangan tambahan untuk masa mudik Lebaran tahun ini.
Kondisi tersebut menjadi aktivitas rutin para maskapai untuk memenuhi kebutuhan kursi yang meningkat.
BACA JUGA: Ada Tol Trans Jawa dan Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Bus Meningkat
Namun, sejumlah pembatasan juga diberlakukan bandara tersibuk kedua di Indonesia tersebut.
BACA JUGA : Kehabisan Tiket Kereta untuk Mudik? Simak 3 Kiat dari KAI
BACA JUGA: Khawatir Harga Tiket Pesawat Makin Mahal Mendekati Lebaran
Dalam kondisi normal, pergerakan pesawat di Juanda rata-rata per hari sekitar 360 penerbangan. Baik yang berangkat (take off) maupun mendarat (landing).
Namun, jumlahnya akan mengalami peningkatan pada periode tertentu. Misalnya, menjelang libur Lebaran dan libur Natal-tahun baru (Nataru).
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2019: Layanan Pembelian Tiket Bus Harus Segera Dibenahi
Sementara itu, lebih perinci, saat ini penerbangan di Juanda mencapai 30-34 penerbangan per jam. Artinya, setiap dua menit ada satu penerbangan. Durasi waktu tersebut tergolong mepet.
BACA JUGA : Masyarakat Diimbau Manfaatkan Kesempatan Mudik Gratis
Sebab, sekali terbang, pesawat membutuhkan waktu untuk memasukkan penumpang serta perjalanan ke landasan pacu.
Meski begitu, General Manager AirNav Cabang Surabaya Mokhammad Kharim mengatakan, masih ada kemungkinan untuk menambah slot tersebut. Terutama untuk waktu di luar jam padat pesawat.
Kharim menambahkan, biasanya maskapai akan ramai-ramai mengajukan slot tambahan pada beberapa minggu menjelang bulan puasa hingga menjelang Lebaran.
BACA JUGA : Kemenhub Siapkan 2 Skenario Saat Arus Mudik
Sebab, ada maskapai yang ingin fokus pada arus mudik, ada pula untuk arus balik. "Lebih banyak ajukan yang tiba di Surabaya ketimbang berangkat," tuturnya.
Tidak semua slot bakal dipenuhi. Sebab, status Bandara Juanda yang juga dipergunakan untuk pendaratan militer membuatnya harus berbagi tempat.
Belum lagi jika ada penerbangan VVIP yang sewaktu-waktu dapat mengganggu slot-slot penerbangan yang sudah ada.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura (AP) 1 Heru Prasetyo mengatakan, kebijakan penerimaan slot tersebut bukan pada tiap-tiap bandara.
Melainkan satu pintu melalui Kementerian Perhubungan dalam hal ini diwakili Direktorat Angkutan Udara. (din/c25/ady/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perburuan Tiket Kereta Api Sudah Dimulai, Kapan Bus Jual secara Online?
Redaktur & Reporter : Natalia