Mudik Lebaran 2019: Layanan Pembelian Tiket Bus Harus Segera Dibenahi

Selasa, 12 Maret 2019 – 06:54 WIB
Suasana di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, Senin (11/3). Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga akhir pekan lalu sudah berhasil menjual 32 persen tiket untuk musim mudik lebaran 2019. Di sisi lain, pembelian tiket bus masih terkendala belum banyaknya Perusahaan Otobus (PO) yang melayani pembelian secara online.

Dari masing-masing terminal di Jakarta yang menyediakan lebih dari 100 Perusahaan Otobus (PO), baru sekitar 10 PO yang memberikan layanan online.

BACA JUGA: Perburuan Tiket Kereta Api Sudah Dimulai, Kapan Bus Jual secara Online?

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, layanan tiket bus harus segera dibenahi. Cepat lambatnya perubahan dari layanan offline ke online ini tergantung dari masing-masing PO. Dari kalangan milenial banyak yang membutuhkan layanan online, meski ada sebagian masyarakat yang ingin tetap menggunakan layanan offline.

“Perlahan harus dibenahi, online sekarang sudah menjadi kebutuhan sehingga harus ada,” tandasnya.

BACA JUGA: Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2019, Tujuh Rute Favorit

BACA JUGA: Perburuan Tiket Kereta Api Sudah Dimulai, Kapan Bus Jual secara Online?

Menurutnya masih berat jika harus membuat sistem online di masing-masing PO, apalagi PO kecil. “Kalau orgada mau mempelopori bisa, bagaimana organda mengorganisir biar murah,” jelasnya.

BACA JUGA: Kehabisan Tiket Kereta untuk Mudik? Simak 3 Kiat dari KAI

Prasarana jalan juga mendapat sorotan oleh Djoko. Permasalahan saat ini adalah belum rampungnya Tol Jakarta – Cikampek (Japek). Pembangunan Japek membutuhkan waktu ideal tiga tahun, yang secara perhitungan baru selesai akhir tahun 2019, sehingga belum bisa digunakan di arus mudik lebaran tahun ini.

“Ini elevated bukan di tanah, jangan karena mau Pilpres diburu-buru kayak bikin onde-onde,” tandasnya.

Kesiapan lain yang perlu dipantau jauh-jauh hari sebelum arus mudik yakni jalan non tol yang rusak seperti di jalur Pantura dan ketersediaan rest area. Keberadaan rest area menurutnya belum mencukupi, perlu ada kerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk membuat rest area dekat dengan gerbang tol.

”Kenapa Pemda, karena kalau operator hanya butuh banyak saat lebaran, kalau tidak lebaran kan tidak butuh banyak,” tuturnya.

Sementara itu untuk tiket KAI, tersedia 356 kereta api (KA) reguler dan 50 KA tambahan. Dengan jumlah tersebut, PT KAI bisa menyediakan 247.010 tempat duduk. Dari jumlah tersebut, perusahaan BUMN itu telah berhasil menjual 32 persen atau 442.426 tempat duduk.

”Sudah habis untuk rute tertentu dan tanggal tertentu,” ungkap VP Public Relations PT KAI Agus Komarudin.

Jawa Pos mencoba melakukan pemesanan melalui aplikasi KAI Access dengan rute Jakarta ke Jogjakarta. Pada rute tersebut, tiket keberangkatan 29 Mei hingga 3 Juni sudah habis terjual.

Sedangkan untuk rute Jakarta-Surabaya masih ada beberapa kursi di kereta eksekutif. Rute-rute tersebut merupakan rute favorit. ”Untuk keberangkatan H-7, H-6, dan seterusnya sudah mulai habis,” ungkap Agus.

Sedangkan untuk tiket arus balik, PT KAI mulai menjual pada Minggu (10/3). Pembelian tiket kereta api bisa digunakan untuk keberangkatan 90 hari kedepan. (nis/lyn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket KA Lebaran Ludes di Tanggal Favorit


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler