jpnn.com - JAKARTA - Partai Golkar sudah memberi sinyal bisa berubah haluan ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sinyal itu pun mulai ditangkap kubu duet calon presiden-calon wakil presiden yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ikut mengusung Jokowi-JK pun tidak mempersoalkan jika Golkar akhirnya bisa segera merapat. Menurut Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, politik yang dinamis membuat pintu bagi Golkar tetap terbuka.
BACA JUGA: PBB Ikut Koalisi Merah Putih, Yusril Tetap Pilih Netral
"Pada dasarnya, kebersamaan koalisi Itu kan dinamis ya. Siapa pun bisa datang bisa kita ajak bareng. Tentu kita berharap kalau sudah diputus KPU akan kita ajak semua. Semua akan kita tawari," ujar Muhaimin di Jakarta, Senin (14/7).
Hanya saja, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengaku lebih sreg jika Partai Demokrat (PD) yang masuk dalam gerbong koalisi pendukung Jokowi-JK. "Semua penting, tapi Demokrat lebih penting," sambungnya.
BACA JUGA: Demokrat Absen, Kubu Jokowi-JK Ragukan Koalisi Permanen
Muhaimin beralasan, PKB merasa ada persamaan dengan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Menurutnya, selama ini PD sudah menunjukkan kekuatannya. "Tapi itu bagi saya loh ya," lanjutnya.
Meski demikian, Cak Imin menegaskan bahwa sejauh ini belum ada lobi pembicaraan dengan PD. Tapi bila Golkar dan PD bergabung, Muhaimin yakin kubu Jokowi-jk akan mendapat bantuan penting dalam menjalankan pemerintahan.
BACA JUGA: Jaga Suasana Kondusif, PD Pilih Hindari Deklarasi Koalisi
"Kita ini pemerintahan harus berjalan efektif. Cepat. Salah satunya merangkul semua pihak itu. Cuma jangan banyak-banyak lah. 55 persen maksimal," tandas Cak Imin.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Quick Count Tidak Bisa Batalkan Putusan KPU
Redaktur : Tim Redaksi