Muhammad Farhan Tewas Dibantai Geng Motor, Dihantam Pakai Kayu Balok

Kamis, 04 Maret 2021 – 17:34 WIB
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Foto ilustrasi: dok JPNN

jpnn.com, MEDAN - Seorang pemuda bernama Muhammad Farhan Lubis, 17, tewas dibantai geng motor di Jalan Sisisngamangaraja, tepatnya depan pabrik getah PT Asahan Kelurahan Timbangan Deli, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara, Minggu (28/2) sekira pukul 02.00 WIB.

Warga Jalan Garu 6, Gang Kakak Tua Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas, itu tewas dengan luka robek di bagian kepala.

BACA JUGA: Ada Hadiah Rp10 Juta Bagi yang Bisa Menangkap Pria Ini, Lihat Baik-baik Fotonya

“Kepala korban dihantam pakai kayu balok,” ujar rekan korban, Rian.

Rian menyebutkan sebelum meninggal, Farhan sempat mendapatkan perawatan medis, namun sekira pukul 15.00 WIB, Farhan mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Sejati Jalan AH Nasution Medan.

BACA JUGA: Keluarga Korban Pembunuhan Berunjuk Rasa Tuntut Aipda RS Dihukum Mati

Rian menceritakan kejadian itu berawal saat ia bersama Farhan mengendarai sepeda motor bersama teman-teman mereka, Reza, Dian Tama, Otoi, Bobi, Arya, dan Madan, dari Jalan Garu 7 Medan Amplas, menuju Tanjungmorawa, Deliserdang.

“Kami sebanyak tujuh sepeda motor, mau jalan-jalan menuju Jalan Tanjungmorawa, tetapi sampai di Trakindo, kami balik arah menuju Simpang Amplas melintasi jalan fly over.

BACA JUGA: Warga Beramai-ramai Tangkap Robi, Lalu Diikat Kayak Begini

Ternyata, saat turun dari jalan fly over segerombolan pemuda sudah berkumpul yang diduga geng motor.

Mereka sudah menunggu di sisi kiri dan kanan tepat di depan pabrik getah PT Asahan,” beber Rian, yang diamini beberapa orang teman almarhum Farhan di rumah duka, pada Senin (1/3) lalu.

Menurut Rian, geng motor langsung mengejar dan menyerang dengan bermacam senjata, ada yang menggunakan batu dan kayu.

Bahkan pelaku juga ada yang membawa sejata tajam.

“Puluhan gerombolan geng motor itu melempari kami, sambil berteriak serang,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, pada dini hari nahas itu, korban Farhan bonceng tiga bersama Dian dan Arya. Mereka mengendarai sepeda motor Honda Supra X BK 4386 hitam merah.

Saat itu Dian yang membawa sepeda motor, korban Farhan di tengah dan Arya di belakang.

Bahkan kata Rian saat kejadian itu seorang dari puluhan geng motor itu berdiri di tengah jalan memegang kayu dan menghantam kayu kepada Dian.

Namun, ketika itu Dian sempat mengelak dengan cara menunduk sambil berteriak meminta teman-temannya menunduk. Dian memberi tahu agar korban Farhan dan Arya juga ikut menunduk.

Nahas hantaman kayu itu ternyata mengenai kepala korban Farhan, Dian dan Arya pun sempat panik. Beruntung, sepeda motor yang dibawa oleh Dian tidak jatuh.

Mengetahui Farhan terluka dan darah segar keluar dari kepala Farhan, Dian bergegas tancap gas dan pergi meninggalkan pasukan geng motor itu.

“Dian yang mengemudi, Arya diboncengan memegang Farhan, melaju kencang membawa Farhan ke klinik agar mendapatkan perawatan medis ke Rumah Sakit Mitra Sejati,” kata keluarga korban, Yunus Lubis menimpali.

Menurut warga, kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan. Aksi geng motor yang konvoi dengan bawa senjata tajam di kawasan Jalan Sisingamangaraja umumnya di Kota Medan bukan yang pertama terjadi.

Aksi mereka terus berulang, dan biasanya dilakukan pada malam Minggu atau malam-malam hari libur.

“Karena ini terus berulang dan sudah banyak kejadian. Sudah banyak yang jadi korban keberingasan geng motor, warga berharap pihak kepolisian mengintensifkan patroli malam. Ini sebagai sebuah solusi, kami selaku warga hanya bisa menyarankan dan kalau warga bertindak takutnya disalahkan pula,” kata warga.

Keluarga almarhum Farhan, Yunus Lubis dan warga juga berharap polisi dapat menangkap anggota geng motor yang terlibat hingga membuat Farhan meninggal dunia.

“Kami berharap polisi menangkap pelaku,” kata Yunus lagi.

Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Philip A Purba SH MH saat dikonfirmasi, Rabu (3/3) menyebutkan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

BACA JUGA: Undang Sejumlah Dubes ke Bali, Sandiaga Tunjukkan Indonesia Serius Siapkan Wisata Bebas Covid-19

“Kami masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa saksi-saksi, mohon waktu dan doanya, ya,” jelasnya. (mag-1/azw/sumutpos.co)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler