jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan, organisasinya membebaskan anggota-anggotanya dalam memilih calon gubernur-wakil gubernur pada pilkada DKI.
Organisasi pimpinan Haedar Nashir itu bahkan tak akan memaksa anggotanya memilih calon gubernur yang berasal dari Muhammadiyah.
BACA JUGA: Usia Bertambah Lagi, Korpri Ingin Semakin Mandiri
"Warga Muhammadiyah ini kan kita berikan kebebasan untuk menentukan pilihan," ujar Abdul di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Senin (17/10).
Kendati demikian, kata Abdul menegaskan, Haedar sudah berpesan ke warga Muhammadiyah untuk memilih calon gubernur berdasarkan dua hal. Pertama, warga Muhammadiyah sebaiknya memilik pemimpin Jakarta yang dekat dengan rakyat.
BACA JUGA: Umat Islam Mau Menang di Pilkada? Nih Syaratnya...
Kedua, gubernur DKI Jakarta nanti juga harus sosok yang bisa menjadi teladan bagi warga ibu kota. "Pemimpin itu kan cermin bagi masyarakatnya," katanya.
Sekadar informasi, dari tiga kontestan pada pilkada DKI ada satu pasang calon yang berasal dari Muhammadiyah. Yakni Anies Baswesan dan Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Ingat Ya! Aparatur Negara itu Pelayan bukan Raja
Anies merupakan adalah seorang warga Muhammadiyah. Sedangkan Sandiaga malah duduk sebagai anggota pengurus di Universitas Muhammadiyah Jakarta.(cr2/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Bulan jadi Plt Menteri ESDM, Luhut: Saya Kagum Sama Diri Saya
Redaktur : Tim Redaksi