Muhammadiyah Bereaksi Keras Tolak Tudingan Suap China terkait Muslim Uighur

Jumat, 13 Desember 2019 – 12:27 WIB
Muslim Uighur di Tiongkok. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menolak keras tuduhan pemberitaan media asing soal ormas Islam yang disuap Tiongkok agar bungkam soal isu hak asasi manusia dari etnis Muslim Uighur.

Ini disampaikannya menyusul cukup meluasnya pemberitaan tersebut tetapi tidak sesuai fakta.

BACA JUGA: DPR Amerika Bela Uighur, Komunitas Muslim Xinjiang Malah Sewot

"Apakah dengan mengundang tokoh-tokoh dari ketiga ormas ke Uighur China lalu ketiga ormas itu akan melemah kepada pemerintah China? Tidak," tegas Anwar kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Dia memerinci tiga ormas dimaksud adalah Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

BACA JUGA: Bela Muslim Uighur, Amerika Jatuhkan Sanksi kepada Tiongkok

"China menyuap MUI, NU dan Muhammadiyah? Bagaimana caranya mereka menyuap ketiga organisasi tersebut," katanya.

Anwar yang juga sekretaris jenderal MUI mengatakan sikap ormas-ormas islam itu sudah jelas yaitu "amar ma'ruf nahi munkar" atau mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Ingin Hapus UN, Buya Syafii: Jangan Serampangan, Ini Bukan GoJek

Jika tindakan pemerintah China itu baik, kata dia, tentu didukung. Tapi jika zalim kepada rakyat Uighur maka sikap dari ormas Islam sudah jelas.

"Kami tidak akan membiarkan praktik kezaliman itu ada," kata dia

Oleh karena itu, Anwar mengutuk sikap dan tindakan pemerintah China terhadap umat Islam Uighur. Hal itu juga berlaku bagi Amerika Serikat yang zalim terhadap rakyat Afghanistan dan Palestina.

MUI dan Muhammadiyah, kata dia, cinta damai dan keadilan. Maka, meskipun seribu kali pemerintah China mengundang MUI dan Muhammadiyah untuk datang ke China sikap terhadap Uighur tidak akan berubah.

"Maka selama pemerintah China tidak bisa menghormati hak-hak beragama dari rakyat Uighur maka MUI dan Muhammadiyah akan tetap bersuara dengan lantang melawannya," katanya.

Demikian juga, kata dia, untuk kasus di Afghanistan dan Palestina. Selama Amerika tidak menghormati hak-hak rakyat Afghanistan dan Palestina maka MUI dan Muhammadiyah jelas tidak akan tinggal diam.

MUI dan Muhammadiyah, kata dia, tidak memusuhi China dan Amerika.

"Yang kami musuhi adalah perbuatannya yang tidak benar dan tidak manusiawi tersebut," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler