Muhammadiyah Tegaskan Tak Terlibat Evaluasi Lanjutan Program Organisasi Penggerak

Senin, 27 Juli 2020 – 12:51 WIB
Logo Muhammadiyah. Foto: Muhammadiyah

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Pendidkan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah Prof Baedhowi, M.Si membantah ikut terlibat dalam evaluasi lanjutan Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Saat ini, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah fokus menangani sistem pembelajaran di Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah selama Pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Jangan Sampai Muhammadiyah dan NU Terluka karena POP

Meski begitu, Muhammadiyah akan tetap membantu pemerintah meningkatkan kapasitas sumber daya pendidikan di Indonesia, termasuk di lingkungan persarikatan Muhammadiyah.

"Majelis Dikdasmen tidak terlibat untuk Evaluasi lanjutan Program Organisasi Penggerak," kata Prof Baedhowi dalam pernyataan resminya, Senin (27/7).

BACA JUGA: Ini Keanehan Program Organisasi Penggerak Menurut FSGI

Pernyataan itu menanggapi isu yang beredar terkait keterlibatan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dalam evaluasi POP Kemendikbud.

Prof Baedhowi menjelaskan, evaluasi POP merupakan urusan internal Kemendikbud.

BACA JUGA: Muhammadiyah dan NU Mundur dari POP Kemendikbud, Wakil Sekjen FSGI Bilang Begini

Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tidak terlibat dan akan fokus pada peningkatan kualitas guru dan siswa, termasuk penanganan sekolah pada masa pandemi COVID-19.

POP Kemendikbud menjadi sorotan masyarakat pascamundurnya Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, LP Ma’arif NU dan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dalam keterangan resmi masing-masing Organisasi Masyarakat tersebut, terdapat banyak pertimbangan dan catatan hingga akhirnya memutuskan untuk mundur dari Program POP.

Atas desakan publik yang kian besar termasuk dari Komisi X DPR RI, akhirnya Kemendikbud melakukan taklimat media pada Jumat lalu (24/7).

Dalam keterangannya, Mendikbud Nadiem Makarim akan melakukan evaluasi lanjutan terhadap POP secara intensif selama 3-4 minggu ke depan, dengan melibatkan organisasi masyarakat yang selama ini telah berperan dan berkiprah bagi pendidikan Indonesia. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler