MUI dan ACT Berkolaborasi Memperkuat Pangan, Pendidikan, Ekonomi Umat

Rabu, 23 Juni 2021 – 20:53 WIB
Ketua Umum MUI (kiri) dan Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin (kanan). Foto dokumentasi ACT

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dalam bidang pangan, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Ketua Umum Pengurus Pusat MUI KH Miftachul Akhyar menjelaskan, kolaborasi itu sekaligus menjadi bentuk dakwah MUI dan ACT.

BACA JUGA: Kado Istimewa di Ultah Presiden, Indonesia Jadi Anggota Dewan Pangan Dunia

“Ini langkah cerdas, yang mana ACT selalu menyediakan tempat bagi umat yang membutuhkan. Kami terus mengisinya dengan gerakan-gerakan umat. Bagi kami, ini sekaligus dakwah," kata KH Miftachul Akhyar saat penandatanganan MoU MUI dan ACT di Jakarta, Selasa (22/6).

Sementara itu Sekretaris Jenderal MUI Pusat Amirsyah Tambunan mengatakan bangsa Indonesia saat ini membutuhkan bantuan semua pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Dendy Membandingkan Novel Baswedan Cs dengan Honorer yang Tak Lolos Jadi ASN

Menurut Amirsyah, umat harus melakukan gerakan terkoordinasi dan menyamakan pola pikir.

"Pendidikan menjadi pusat perhatian kami. Anak-anak kita di rumah kecanduan gadget. Melalui pendidikan, kita harus mencerdaskan harus mencerahkan," ucapnya.

BACA JUGA: Samsul Bahri Dituntut Hukuman Mati, Begini Kronologis Kasusnya, Ya Ampun

Begitu pula di bidang kesehatan, Amirsyah menyatakan umat sehat, bangsa kuat. Selain itu, mata rantai tengkulak harus diputus.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan kesepakatan yang dilakukan bersifat umum.

Menurut dia, MUI dan ACT saling terpanggil dalam melakukan kolaborasi agar peran umat Islam dalam agenda-agenda kemanusiaan yang bersifat masif akan diwujudkan dalam program-program konkret.

"Program-program itu antara lain wakaf. Saat ini, ada sejumlah program wakaf yang telah dilakukan bersama MUI salah satunya di bidang pangan," ucapnya.

Ahyudin mengatakan, dampak pandemi yang paling signifikan secara global adalah pangan. Oleh karena itu, ACT dan MUI merancang program pangan sampai hilir, hulu wakaf pangan produktif.

Begitu juga wakaf sawah produktif. Kini yang tengah mereka lakukan adalah membantu permodalan petani.

"Kami juga sedang menggarap air minum wakaf gratis. Airnya kami beli dari pabrik air mineral lalu kami bagikan kepada masyarakat secara gratis,” pungkas Ahyudin. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler