jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII pada Selasa (9/11) hingga Kamis (11/11) di Hotel Sultan, Jakarta.
Kegiatan ini akan membahas berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan dalam perspektif keagamaan.
BACA JUGA: Duet M Nuh dan Asrorun Niam Sholeh Pimpin SC Muktamar ke-34 NU
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh yang juga Ketua Panitia Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia menjelaskan agenda Ijtima kali ini akan membahas pelbagai persoalan strategis kebangsaan.
Mulai masalah fikih kontemporer, serta masalah hukum dan perundangan-undangan.
BACA JUGA: Sempat Dilaporkan Hilang, Keisya Ditemukan di Rumah Temannya, Ternyata
Dalam forum ini akan dibahas masalah strategis kebangsaan di antaranya tentang dhawabith dan kriteria penodaan agama, Jihad dan Khilafah dalam Bingkai NKRI.
“Tidak itu saja ada juga panduan pemilu yang lebih maslahat, distribusi lahan untuk pemerataan dan kemaslahatan, dan masalah perpajakan," kata Ketua Panitia Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Asrorun kepada wartawan, Senin (8/11).
BACA JUGA: 2 Pasangan Suami Istri Diciduk, Duh, Kelakuannya Bikin Banyak Orang Murka
Di samping itu, lanjut Niam, Ijtima yang bertema "Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Bangsa" juga akan membahas mengenai hukum Pernikahan Online.
"Masalah lain yang ibahas adalah masalah fikih kontemporer seperti nikah online, Cryptocurrency, Pinjaman Online, Transplantasi Rahim, Zakat Perusahaan, Penyaluran Dana Zakat dalam Bentuk Qardh Hasan, dan Zakat Saham", tegasnya.
Untuk masalah hukum dan perundang-undangan, Ijtima akan membahas tinjauan atas RUU Minuman Beralkohol, tinjauan atas RKUHP terkait perzinaan, dan tinjauan atas Peraturan Tata Kelola Sertifikasi Halal.
Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, diikuti oleh 700 ulama fatwa se-Indonesia.
BACA JUGA: Duet M Nuh dan Asrorun Ni'am Sholeh Pimpin SC Muktamar ke-34 NU
Acara dilaksanakan secara hybrid, kombinasi peserta luring di hotel Sultan Jakarta sejumlah 250 orang dan secara daring.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad