jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen MUI Muhammad Azrul Tanjung mengingatkan jangan ada intoleransi di bidang ekonomi.
Selama ini, menurut dia, umat Islam kerap dipojokkan dengan kata-kata intoleran.
BACA JUGA: Bangkitkan Ekonomi Umat, Erick Thohir Dapat Penghargaan dari MUI
Kenyataannya sudah terjadi intoleransi di bidang ekonomi terhadap umat Islam. Mayoritas, tetapi justru menjadi minoritas dalam hal ekonomi.
“Jangan sampai umat Islam selalu berada pada posisi menengah ke bawah,' kata Azrul dalam Kongres Ekonomi Umat II di Jakarta, Sabtu (11/12).
BACA JUGA: Jelang Salat Subuh, Dodi Kaget Dengar Suara Ledakan, Innalillahi
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menyoroti ketimpangan yang terjadi pada masyarakat lapisan bawah.
Masyarakat di level usaha mikro dan ultra mikro belum begitu terjamah terutama oleh dunia perbankan.
BACA JUGA: Kakak Beradik Lakukan Perbuatan Terlarang, tak Tertolong, Keluarga Ikhlas
"Akibatnya kesenjangan sosial di tengah masyarakat makin terjal,” ujar Buya dalam Kongres Ekonomi Umat II.
Untuk itu, lanjutnya, perlu upaya bersama agar bisa meningkat levelnya menjadi menengah. Bahkan, naik tingkat menjadi usaha besar.
MUI beserta ormas Islam memiliki komitmen untuk membangkitkan ekonomi umat.
Azrul berharap jangan ada lagi anggapan umat Islam itu selalu di bawah dalam ekonomi dan semuanya harus mempunyai kesempatan yang sama.
Kongres Ekonomi Umat II mengangkat tema mengenai Arus Baru Penguatan Ekonomi dan diselenggarakan di Jakarta pada 10 hingga 12 Desember 2021. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Kecam Keras Kepada Oknum Guru Agama yang Berbuat Terlarang
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad