jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Prof Sudarnoto Abdul Hakim, agresi militer Rusia tidak akan menyelesaikan masalah secara mendasar.
BACA JUGA: Dapat Tambahan Pasukan 12 Bridage, Menhan Ukraina: Kami Tak Terkalahkan!
Dia menegaskan demikian, apa pun alasan di balik agresi yang dilakukan Rusia.
"Agresi ini justru menimbulkan perlawanan yang makin kuat dari pihak Ukraina dengan berbagai akibatnya," ujar Sudarnoto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (5/3).
BACA JUGA: Wanita Cantik Ukraina Bawa AK-47, Selamat Datang di Neraka
Dia mengatakan pengalaman sejarah di banyak tempat telah menunjukkan perlawanan terhadap agresi akan dilancarkan baik oleh militer maupun masyarakat secara luas.
"Inilah apa yang sedang dilakukan Pemerintah Ukraina, menyerukan atau memobilisasi semua warga sipil, apa pun agamanya, untuk ikut terus melawan membela tanah air dari agresi militer Rusia," katanya.
BACA JUGA: Rusia Sebut Ukraina Lakukan Provokasi Mengerikan terkait Pembangkit Tenaga Nuklir
Menurut Prof Sudarnoto, semangat heroisme, patriotisme dan nasionalisme saat ini sedang diperkuat di Ukraina.
Ketiga hal tersebut diperkuat untuk melawan, mengalahkan dan menghancurkan militer Rusia.
Karena itu, pendekatan agresif-militeristik hanya akan menghancurkan banyak hal.
Prof Sudarnoto juga menyatakan pendekatan agresif-militeristik tidak akan menyelesaikan persoalan pokok yang dihadapi Rusia dan Ukraina.
"Dampak global dari perseteruan Rusia-Ukraina ini juga makin terasa," katanya.
Kelancaran hubungan diplomatik antarnegara juga akan mengalami gangguan sebagai dampak perseteruan yang makin memanas.
"Beberapa negara (blok negara) akan terlibat dan terseret dalam perseteruan ini secara langsung dan tidak langsung dan ini bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk yaitu meluasnya skala pertentangan," ucapnya.
Selain dampak politik, dampak ekonomi juga makin terasa dan akan dirasakan oleh masyarakat di banyak negara.
"Kesulitan dan memburuknya ekonomi global akan sulit dihindari jika persoalan Rusia-Ukraina terbiarkan dan tidak ada satu negara pun yang berupaya menghentikan perseteruan dua negara ini," katanya.
Sebelumnya, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang menuntut Rusia segera mengakhiri invasi Rusia di Ukraina.
"Resolusi Majelis Umum PBB mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Twitter, Rabu.
Sebanyak 193 negara anggota tercatat mendukung agar operasi militer Rusia di Ukraina segera diakhiri.
Tercatat hanya lima negara anggota memilih untuk menolak resolusi dan 34 negara abstain.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang