jpnn.com - PEKANBARU - Ketua MUI Pekanbaru Ilyas Husti, sangat menyayangkan tindakan anarkis aparat di dalam musala, yang tak lain merupakan rumah ibadah umat muslim. Aparat kepolisian dinilai sudah bertindak di luar batas kewajaran.
''Untuk membubarkan aksi demonstrasi, kan ada etikanya. Berilah pemahaman yang baik. Tidak perlu sampai harus mengejar ke dalam musala. Menginjak-nginjak sajadah dan memukul mahasiswa yang berlindung didalamnya,'' kata Ilyas pada Pekanbaru Pos (Grup JPNN), Rabu (26/11).
BACA JUGA: Serikat Pekerja Minta UMK Sama dengan Bekasi
Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan umat Islam, kata Ilyas, bahkan mengatakan bahwa tidak ada siapapun boleh mengganggu orang yang sedang berlindung di rumah Allah.
''Jika mahasiswa sudah di dalam musala, tunggu saja. Jangan diganggu. Karena kata Rasulullah, barangsiapa yang masuk masjid atau musala, maka amanlah dia,'' kata Ilyas.
BACA JUGA: Pemalang Surplus Beras 120 Ribu Ton
Dengan kejadian ini, Ilyas berjanji pihaknya akan segera membentuk tim di bidang fatwa. Bila terbukti, maka pihaknya akan menuntut Kapolda Riau memberi arahan dan sanksi tegas kepada jajarannya yang terbukti melecehkan rumah ibadah umat muslim tersebut.
''Seharusnya tidak perlu menunggu desakan harus minta maaf. Bila tahu ada laporan anak buahnya salah, pimpinan kepolisian harus menyampaikan maaf itu tanpa perlu disuruh,'' katanya.
BACA JUGA: Selisih Harga Pertamax-Premium Masih Besar
Sementara kasus ini diusut tuntas, Ilyas meminta kepada umat muslim khususnya di kota Pekanbaru, untuk tetap tenang, menahan diri dan tidak emosional. ''Kita akan usut kasus ini sesuai jalur hukum,'' tegasnya.(kur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Ingin Urus BPJS tapi tak Punya KTP, Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi