jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memuji sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Israel.
Jokowi telah menyampaikan pernyataan tegas tentang tindakan keji dan biadab Israel di Gaza, Palestina saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11).
BACA JUGA: MUI Tidak Pernah Merilis Daftar Produk Israel untuk Diboikot
"Sikap Presiden Jokowi sudah sesuai dengan harapan dan tuntutan seluruh masyarakat Indonesia," kata Wakil Ketua Wantim MUI Pusat Zainut Tauhid Sa'adi dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Jumat (17/11).
Sikap tegas Presiden Jokowi menunjukkan bentuk keberpihakan dan pembelaan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari cengkeraman dan kebiadaban Zionis Israel yang sudah melampaui batas-batas perikemanusiaan.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Tank Israel Diposisikan di Rumah Sakit Gaza yang Merawat Ratusan Pasien
MUI menilai Presiden Jokowi telah mengambil langkah-langkah diplomatik yang strategis, cerdas, bermartabat melalui forum OKI dengan mengajak seluruh anggota OKI untuk mengambil peran terdepan dengan menggunakan semua cara, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan di Palestina.
Namun, MUI menilai bahwa Israel makin brutal dan tidak terpengaruh sedikit pun dengan seruan dan desakan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata dan memberi ruang bagi bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA: Jujur Saja, PBB Gagal Menyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Serangan dan pembantaian brutal terhadap masyarakat sipil terus berlangsung, bahkan terakhir melakukan penyerangan ke kompleks medis al-Shifa dengan tujuan menghancurkan sistem layanan kesehatan Gaza dan menggusur warga Palestina.
Untuk hal tersebut MUI meminta pemerintah Indonesia terus mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB agar memberikan sanksi keras kepada Israel yang menolak resolusi DK PBB untuk jeda kemanusiaan dan membuka koridor kemanusiaan di Gaza yang memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis.
DK PBB juga harus menghentikan ambisi jahat Israel yang ingin menganeksasi seluruh wilayah Gaza dengan dalih dan alibi melakukan Operasi Pedang Besi sebagai serangan balasan Israel atas serangan Hamas.
"Semua itu adalah bentuk kebohongan besar Israel untuk melegitimasi keabsahan tindakan brutalnya," ujar Zainut
Lebih dari sebulan agresi Zionis Israel di Jalur Gaza, lebih dari 11.500 warga sipil telah tewas. Dari jumlah itu, 4.710 di antaranya adalah anak-anak, sementara 3.160 lainnya adalah perempuan, tenaga medis, jurnalis dan masyarakat sipil lainnya.
MUI mendukung kepada para pihak yang mengajukan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad