MUI Takut Bentrokan

Rabu, 05 Oktober 2011 – 09:27 WIB

BOGOR – Karut-marut penyelesaian GKI Yasmin dengan pemkot dan warga sekitar dikhawatirkan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakatKekhawatiran tersebut muncul akibat perbedaan penilaian warga Bogor dalam menanggapi masalah GKI

BACA JUGA: JEDI Bisa Minimalisasi Banjir Hingga 40 Persen

Misalnya, tokoh masyarakat harus siap sedia menenangkan warga yang menginginkan agar GKI melaksanakan relokasi yang diusulkan pemkot.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, yang ditemui Radar Bogor beberapa waktu lalu tak banyak berkomentar soal kisruh GKI
Dia menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada pemkot, masyarakat dan ormas Islam.

“Karena ini ranahnya sudah antarwarga, bukan dengan pemerintah, jadi MK tak punya kewenangan apa pun, termasuk mediasi,” kata Mahfud.

Pengurus MUI Kota Bogor, H Khatib Malik mengaku miris dengan kondisi saat ini

BACA JUGA: Kontraflow Busway Gagal Diterapkan

Menurut dia, tindakan yang dilakukan jemaat yang menolak direlokasi, menjadi provokasi tersendiri bagi berbagai kalangan.

“Semuanya jadi terlibat
Padahal pemkot sudah menyediakan lokasi yang representatif dan minim dari dampak pergolakan warga

BACA JUGA: Dermaga Muara Angke Beroperasi Awal 2012

Saya kira beribadat di tempat yang sudah ditentukan akan lebih baik daripada di trotoar jalan,” ujarnya.

MUI, sambungnya, acap menerima keluhan dari berbagai warga mengenai kekhawatiran terjadi perpecahan umat“Kalau sudah begini, baik warga maupun jemaat akan saling berprasangka buruk,” ujarnya.

Salah satu keluhan yang ditanggapi MUI adalah dari kalangan LSM BetaraMenurut Ketua LSM, H Djunaedi Ahmad, masalah GKI sudah ditunggangi berbagai kepentingan

“Jadi perhatian banyak pihakMisalnya saja parpolIni bisa jadi kendaraan yang mampu menarik perhatian dan berujung pada penambahan suara partai,” ujarnya.

Menurut Djunaedi, yang ditemui Radar Bogor (Grup JPNN) di Kantor MUI Kota Bogor, satu-satunya cara untuk menenangkan kondisi ini adalah kepatuhan jemaat GKI terhadap keputusan pemkot“Setidaknya, jika jemaat patuh, maka tidak akan ada lagi kekhawatiran di kalangan masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging menganggap sikap pemkot aroganKarena penolakan terhadap GKI Yasmin tidak pernah didasari alasan hukum atau alasan rasional

“Bahkan, dalam dua kali hari Minggu terakhir ini, Walikota Bogor kembali terlihat di lokasi bangunan gereja milik GKI Bapos Taman Yasmin yang sah,” ujarnyaHal tersebut, sambung Bona, bisa jadi sebagai upaya pengusiran, meskipun gagal(mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ormas Islam Mengaku Diadu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler