PUTRA Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim, menilai bahwa kematian Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat (AS) justru menguatkan semangat para mujahid di seluruh duniaPerjuangan Osama akan dilanjutkan orang-orang yang ikhlas
BACA JUGA: Perompak Somalia Sandera 13 WNI
"Mujahid sejati berjuang bukan untuk nama Osama, tapi atas nama Allah
BACA JUGA: Osama Warisi Aset Ortu Jutaan Dolar
Iim didampingi amir pengganti Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Muhammad Achwan dan sekitar 35 anggota JAT.Menurut Iim, dalam dakwah, figur tidak begitu menentukan
BACA JUGA: Warga Inggris Khawatirkan Pembalasan Pengikut Osama
"Mereka (AS) menyamakan terorisme dengan jihadPadahal, Islam melarang teror, tapi mengagungkan makna jihadJadi, mereka melawan Islam," tegasnyaDalam dakwah, Rahim mengambil contoh era Rasulullah Muhammad SAW"Ketika Nabi wafat, apakah perjuangan menegakkan Islam terhenti" ucapnya
Di Indonesia, jelas Rahim, kondisi berdakwah juga tidak bergantung figur"Misalnya, Ustad Abu Bakar Baasyir wafat, perjuangan dakwah juga tidak akan terhentiSekali lagi, kami berjihad bukan untuk orang," tandasnya
Menurut Rahim, perang global yang diwacanakan AS tentu merembet ke Indonesia"Apalagi, terus terang, media sering menjadi corong sepihakTerorisme dengan seenaknya disamakan dengan dakwah dan jihad tanpa konfirmasi," cetusnya
Dia mencontohkan, dalam peliputan tersangka terorisme yang ditembak mati, wartawan dan media cenderung hanya mengambil satu sumber, yakni polisi"Padahal, kalau tahu cara mendekati (keluarga), media akan punya cerita dan fakta yang berbeda," ungkapnya
Akibat hanya mengambil satu sumber itu, banyak pihak yang dirugikan"Misalnya, JAT selalu berusaha dikait-kaitkan dengan terorisme, padahal kami bergerak dalam dakwahKami juga bantu korban Merapi dan bencana alam," paparnya
Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera yang juga menjadi narasumber menambahkan, kematian Osama tetap akan memunculkan ancaman bagi AS"Dari bahan yang saya dapat dari Wikileaks, Al Qaeda justru akan menyerang dengan bom nuklir," katanya.
Rizal yang beberapa kali mengadakan riset ke Afghanistan menyebutkan, daerah di perbatasan Pakistan dan Afghanistan kaya akan sumber daya alam"Daerah itu diincar perusahaan-perusahaan multinasional milik AS untuk menguasai aset-aset di sanaMereka menggunakan jasa pengamanan swasta," ungkapnya
Selama imperialisme ekonomi terus berlangsung, Rizal menduga bahwa perlawanan justru semakin sengit"Kematian Osama justru bisa menjadi bensin untuk menyulut api perlawanan baru yang lebih masif dan rapi," jelasnya(rdl/c9/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Waspadai Serangan Balasan
Redaktur : Tim Redaksi