Perompak Somalia Sandera 13 WNI

Selasa, 03 Mei 2011 – 07:25 WIB

JAKARTA - Perompak Somalia kembali beraksiSehari sebelum melepas kapal MV Sinar Kudus, ternyata perompak Somalia telah membajak kapal berbendera Singapura, MT Gemini, yang mengangkut 28 ribu ton minyak sawit

BACA JUGA: Osama Warisi Aset Ortu Jutaan Dolar

Didalam kapal tersebut terdapat 13 ABK (anak buah kapal) asal Indonesia


Menteri Perhubungan, Freddy Numberi mengaku telah mengetahui hal itu, namun dia menilai pembebasan awak kapal yang disandera perompak Somalia merupakan tanggung jawab perusahaan Singapura

BACA JUGA: Warga Inggris Khawatirkan Pembalasan Pengikut Osama

Meski begitu pemerintah Indonesia tetap akan berkoordinasi karena itu menyangkut nasib 13 WNI yang ada dikapal itu
"Kita akan lakukan kerjasama agar awak kapal itu bebas," tukasnya.

Menurut perusahaan pemilik kapal, Glory Ship Management, MT Gemini itu membawa 28.000 ton minyak sawit dari Indonesia menuju Kenya

BACA JUGA: AS Waspadai Serangan Balasan

Kapal tersebut dibajak saat meninggalkan perairan Kenya menuju Somalia Sabtu lalu (30/4)Didalam kapal tersebut terdapat 25 awak kapal yang terdiri dari 13 orang Indonesia, tiga orang Myanmar, lima orang Tiongkok dan empat orang Korea Selatan.

Dia mengaku kejadian penyanderaan kapal milik Singapura tidak pertama kali terjadi saat ini saja, tetapi sudah beberapa kali sebelumnyaMengenai nasib WNI yang menjadi awak kapal berbendera Singapura itu, Freddy menilai pemerintah tetap menginginkan agar pembebesannya dilakukan melalui kerjasama antar negara"Tidak bisa kita bergerak sendiri-sendiri," cetusnya.

Dalam rangka mengatasi perompak Somalia ini, Freddy mendorong agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bertindak atas nama dunia untuk mengatasi gangguan pelayaran di perairan timur Afrika ituSebab, menurutnya, perlu kerjasama internasional yang solid untuk mengatasinya"Masuk perairan Somalia saja sulit dan melanggar kedaulatan negaraMakanya perlu kerja sama dengan PBB," tambahnya.

Lebih lanjut Freddy mengatakan, pemerintah akan mengkaji untuk menempatkan kapal perang TNI di perairan internasional di jalur-jalur yang rawanPenjagaan dikhusukan untuk mengawal kapal-kapal berbendera Indonesia yang melewati perairan Somalia"Kita saat ini masih mencari pola, apakah akan ada kapal perang TNI yang harus bersiaga disana untuk mengawal di tengah laut," katanya.

Namun begitu dia mengaku, jika itu jadi dilaksanakan pihaknya tetap tidak bisa menjamin keselamatan WNI yang menjadi awak kapal asingDari sisi legalitas, menurut Menhub,penjagaan kapal TNI untuk kapal niaga yang melalui jalur laut internasional bisa dilakukan karena tidak melanggar batas wilayah negara.?Boleh dong, itukan laut internasional, tidak ada wilayah negara yang kita langgar," cetusnya.

Menurut Menhub aksi perompakan seperti itu tidak bisa dibiarkan terus terjadi karena selain mengganggu aktifitas pelayaran internasional juga bisa mengganggu perdaganganOleh sebab itu, dia berharap PBB dan seluruh negara di dunia melakukan perlawanan untuk menghilangkan segala potensi ancaman di dalam dunia pelayaran"Ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Osama Dilarung di Samudra Hindia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler