jpnn.com, MANADO - Penerbangan langsung dengan rute Kinabalu (Malaysia) - Manado dan Filipina - Manado, bakal dimulai pada Februari 2019 mendatang. Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey (OD) seperti dilansir Manadopostonline (Jawa Pos Group), Selasa (8/1/2019).
Menurut OD, terwujudnya penerbangan langsung tersebut karena penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dengan pemerintah Kinabalu dan Filipina bakal dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
BACA JUGA: Urunan, Kader PDIP Kumpulkan Dana Kampanye Rp 118 Miliar
“Memang sudah pasti untuk running Februari. Karena komunikasi yang kami bangun dengan pemerintah Kinabalu dan Filipina sudah sangat intensif. Kami juga sudah sepakat secepatnya melakukan penandatanganan MoU untuk penerbangan langsung tersebut. Jadi dalam beberapa hari ke depan, kami sudah akan mengatur waktu untuk penandatanganan ini,” ujarnya.
OD mengatakan kerja sama ini untuk memacu sektor pariwisata. Karena itu, pihaknya akan mempercepat terwujudnya penerbangan langsung dari Manado menuju beberapa negara. Apalagi menurut OD, kunjungan dari wisatawan mancanegara (wisman) mendominasi di Sulut.
BACA JUGA: Gempa 7,1 SR di Filipina, Penerbangan di Sulawesi Terdampak?
“Kami amati yang banyak mengunjungi Sulut itu adalah wisman dibandingkan lokal. Dan itu meningkat drastis dengan adanya penerbangan langsung menuju China dan beberapa negara lain. Jadi kami sangat optimis, jika dengan terbukanya penerbangan langsung ke Kinabalu dan Filipina. Maka kunjungan di tahun ini bakal semakin meningkat. Kami targetkan lebih dari 150 ribu turis yang datang ke Sulut," ujarnya.
Penerbangan langsung dari Kinabalu dan Filipina juga, menurut OD, bisa berjalan lancar. Pasalnya tenaga imigrasi yang sering menjadi hambatan daerah untuk menerima kunjungan, sekarang sudah dalam jumlah ideal. Menurutnya, alur lalu lintas wisman juga akan sangat tertata untuk ke depan.
BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Siaga, Jadwal Penerbangan Masih Normal
"Sistem kita tentu tidak mempersulit. Namun harus tetap diperiksa. Jangan ada yang longgar. Namun memang sebelumnya, kita terhalang dengan tenaga imigrasi yang terbatas. Sekarang jumlah sudah ideal. Jadi saya sangat berharap agar dengan semakin matangnya sarana dan prasarana dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke daerah," kuncinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Daerah Sulut Lynda Watania mengatakan, untuk lalulintas penerbangan sudah disiapkan dengan baik. Lanjutnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah merekomendasikan untuk bisa dan segera membuat penerbangan langsung tersebut.
"Rencana pembukaan penerbangan itu pada Februari nanti. Dan untuk urusan dengan pihak Kemenhub, sudah tidak ada masalah. Karena Kemenhub tela merekomendasikan maskapai dan lalulintas udara dalam keadaan layak dan memenuhi syarat. Kemenhub juga menilai, investor sudah memenuhi beberapa syarat yang telah dipersyaratkan," imbuhnya.
Dari koordinasi yang dilakukan, maskapai yang akan terlibat dalam penerbangan langsung tersebut sudah mempelajari semua kondisi, termasuk pasar. Sehingga pihak maskapai berani mengajukan izin ke Kemenhub dan telah mendapatkan lampu hijau.
"Maskapai itu sudah mengkaji semua. Baik kemananan lalulintas udara, juga pasarnya. Dan mereka telah mengajukan izin, juga telah disetujui Kemenhub. Jadi untuk transportasi yang akan dipakai nantinya, sudah tidak mengalami masalah. Semua sudah teratasi dengan baik," tandasnya.(tr-02/can)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nataru, Dirjen Udara Nyatakan Semua Pesawat Laik Terbang
Redaktur : Tim Redaksi