jpnn.com, NEW YORK - PBB menghapus koalisi militer pimpinan Arab Saudi dari daftar hitam kelompok pembunuh anak-anak, Senin (15/6). PBB menilai koalisi tersebut telah berhasil mengurangi risiko anak-anak menjadi korban serangan udara mereka di Yaman.
Dalam laporan tahunan kepada DK PBB, Sekjen Antonio Guterres menyebut jumlah anak-anak yang jadi korban serangan udara koalisi Saudi telah menurun secara signifikan. Dia juga menganggap koalisi telah menerapkan langkah-langkah yang bertujuan melindungi anak-anak.
BACA JUGA: Koalisi Saudi Kembali Menebar Maut di Yaman, Anak-Anak dan Perempuan Jadi Korban
Negara atau kelompok dapat dimasukkan dalam daftar hitam karena membunuh, melukai atau menyalahgunakan anak-anak, menculik atau merekrut anak-anak, menolak akses bantuan untuk anak-anak atau menargetkan sekolah dan rumah sakit.
Daftar hitam PBB sendiri tidak memiliki implikasi hukum terhadap pihak-pihak yang tercatat di dalamnya. Daftar tersebut hanya bertujuan untuk mempermalukan para pihak yang terlibat konflik dengan harapan dapat mendorong mereka untuk menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak.
BACA JUGA: Tentara Yaman Rebut Aden dari Separatis, Koalisi Saudi Makin Kacau
Arab Saudi dan sekutunya masuk dalam daftar hitam PBB selama tiga tahun terakhir. Pada 2019, koalisi tersebut tercatat menewaskan dan melukai 222 anak-anak di Yaman.
Seperti diketahui, Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya membentuk koalisi untuk membantu pemerintah Yaman melawan kelompok pemberontak Houthi yang disokong Iran.
BACA JUGA: Koalisi Saudi di Yaman Mulai Retak
Sejak 2015, koalisi telah menjatuhkan ribuan ton bom ke wilayah Yaman, mengakibatkan negara itu terjerembab ke dalam krisis kemanusiaan terparah abad ini. (ant/dil/jppn)
Redaktur & Reporter : Adil