jpnn.com, CIAMIS - Multaqo atau pertemuan ulama pimpinan pondok pesantren, ormas, cendikiawan Muslim dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kabupaten Ciamis menghasilkan sembilan sikap untuk menjaga situasi kondusif di wilayah tersebut.
Salah satunya adalah menyikapi people power atau gerakan kedaulatan rakyat yang diharapkan tidak terjadi. Sembilan pernyataan sikap yang dibacakan KH Saiful Ujun tersebut antara lain sepakat memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mencapai ketakwaan yang sempurna, mempererat silaturahmi sesama anak bangsa, menjauhi pertengkaran, perpecahan dan tindakan lainnya serta saling memaafkan satu sama lain.
BACA JUGA: Ruhut: Pak People Power Sudah Kembali ke Jalan Benar, 22 Mei Sejuk
Selain itu berkomitmen terus menumbuhkan kesetiaan kepada Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika. Berkomitmen menjaga keamanan, perdamaian dan situasi kondusif. Menghindari segala bentuk provokasi, fitnah dan kekerasan. Mentaati perundangan yang berlaku sebagai wujud hormat kepada pemerintah.
“Tidak terpancing dengan aksi yang inkonstitusional, baik langsung maupun tidak langsung karena bertentangan dengan syiar islam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/5).
BACA JUGA: Massa Pimpinan Lukman Said Siap Adang Aksi People Power 22 Mei
Terkait dengan gerakan people power atau kedaulatan rakyat, pihaknya berpandangan bila aksi tersebut tidak baik menurut agama dan negara. Maka pihaknya tidak setuju karena nantinya aksi itu hanya akan sia-sia.
(Baca Juga: Multaqo Ulama, Habib & Cendekiawan Muslim Ajak Jaga Stabilitas Keamanan PascaPemilu)
BACA JUGA: Moeldoko Menyinyalir Ada Penunggangan di Agenda People Power
Karena itu dia mengajak semua pihak untuk menerima apa pun keputusan KPU pada 22 Mei nanti. Karena KPU merupakan lembaga resmi. “Apa pun yang terjadi maka harus berlapang dada, yang kalah terima kekalahan, termasuk yang menang. Jadi terbuka dan transparansi. Kami tidak ingin negara berantakan gara-gara pilpres," ucapnya.
Menurutnya, pilpres sudah selesai. Karena hakikatnya siapa pun yang terpilih merupakan ketetapan dari yang Yang Mahakuasa. Ia bersyukur situasi di Ciamis saat ini tetap kondusif.
Sementara itu Ketua MUI Ciamis KH Ahmad Hidayat menuturkan, dengan pertemuan para ulama melalui multaqo ini berharap gerakan people power tak terjadi sehingga situasi akan tetap aman dan kondusif.
"Belum terjadi kan. People power itu kan pengerahan massa, dengan pertemuan ini diharapkan tidak terjadi. Warga Ciamis harus menerima keputusan KPU. Karena kita harus iman terhadap ketentuan Allah, baik atau buruk," ucapnya.
Ahmad mengimbau kepada warga Ciamis untuk tidak ikut-ikutan berangkat ke Jakarta. Ia mengajak warga untuk membina diri untuk beribadah dan menjaga kesucian Ramadan.
"Pertemuan ini bermanfaat, bentuk silaturahim. Menyadarkan kita kembali untuk melaksanakan tugas sebagai manusia hidup untuk beribadah, mempererat silaturahmi kebangsaan, kenegaraan dan islamiah," ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso mengapresiasi pertemuan tersebut. "Mereka sepakat menjaga kondusifitas, Ciamis tidak ada riak, kondusif. Ini bulan suci Ramadhan, mari isi dengan kegiatan sebaik-baiknya seperti beribadah di masjid, supaya menjaga kedamaian," katanya. (*/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prof Mahfud Ungkap Jumlah Orang yang Termakan Seruan People Power Prabowo Cs, Ternyata...
Redaktur : Tim Redaksi