jpnn.com, MAKASSAR - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, mendapatkan kesempatan menyampaikan visi misi dan programnya setelah paslon nomor urut 4, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid (IMUN), dan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma).
"Visi kami adalah Makassar bangkit yang akan ditopang empat pilar. Pilar kesejahteran, pilar keadilan, pilar kebudayaan dan pilar berkelanjutan," kata Munafri dalam Debat Publik Kota Makassar yang disiarkan Kompas TV, Sabtu (7/11)
BACA JUGA: IMUN Bertekad Akan Menaikkan Anggaran Pendidikan Hingga 20 Persen APBD
Munafri menambahkan, visi ini sejalan dengan apa yang terjadi di saat sekarang ini. Menurutnya, pemilihan wali kota saat ini, berada dalam masa pandemi Covid-19. Karena itu, lanjut Munafri, dampak pandemi tidak melulu menyentuh sektor kesehatan tetapi sosial, budaya juga berdampak luar biasa.
"Sehingga hari ini tingkat ekonomi yang turun harus cepat dibangkitkan, menjaga masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan pokoknya," ungkap dia.
BACA JUGA: IMUN Bertekad Wujudkan Kota Makassar yang Inklusif dan Berkembang
Munafri menegaskan bahwa inilah persoalan yang ada di depan mata yang harus dengan tuntas diselesaikan hari ini. Menurutnya, dibutuhkan pemimpin yang punya ketegasan, yang mampu memberikan ruang dan kedekatannya kepada seluruh warga. "Pemimpin yang punya sifat taro ada taro gau," katanya.
Menurutnya, ini bukan hanya persoalan warga Makassar. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana bisa membangkitkan ekonomi warga Kota Makassar untuk bisa tetap eksis di masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA: 7 Manfaat Ajaib Minum Kunyit dengan Air Hangat Tiap Pagi, Nomor 2 Bisa Tingkatkan Imun Tubuh
"Nilai-nilai luhur budaya mengajarkan kita bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi harus dihadapi bersama. Filsafat a'bulo sibatang akan menjadi landasan pemerintah ke depan untuk bisa menyelesaikan persoakan ini," ujarnya.
Menurur Munarfi, falsafah-falsafah Bugis Makassar ini akan terus memberikan ruang bagaimana cara menyelesaikan persoalan yang ada hari ini. "Setelah persoalan hari ini, baru beranjak untuk mulai menata, memberikan akses kepada infrastruktur kota kita, memberikan akses pendidikan, memberikan akses yang baik bagaimana penbangunan di wilayah kesehatan," katanya.
Namun, ia menegaskan, persoalan penting hari ini adalah bagaimana cepat menyelesaikan persoalan Covid-19 yang ada di Kota Makassar, dan membangkitkan ekonomi secara bersamaan.
"Wali kota ke depan harus berada di tengah seperti dua mata silet untuk jaga alur kesehatan Kota Makassar dan membangkitan ekonomi Kota Makassar," ujarnya.
Menurutnya, inilah harapan bersama yang harus dirangkum dalam sebuah keberagaman. Toleransi yang menurut istilah pendahulu adalah sipakainge, sipakatu, sipakalebbi. "Kalau falsafah ini digabungkan menjadi satu, jangankan Covid-19 persoalan lebih besar akan cepat diselesaikan di Kota Makassar untuk membawa Makassar jauh lebih baik daripada apa yang dirasakan hari ini," pungkasnya.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy