jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membantah tuduhan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut banyak anak-anak hadir dalam Apel Siaga Ganyang Komunis pada Minggu (5/7) kemarin.
Menurut Munarman, dalam kegiatan itu sama sekali tidak dihadiri anak-anak.
BACA JUGA: PDIP Masif Buat Laporan Pembakaran Bendera, Munarman FPI: Lebay
“Enggak ada peserta apel siaga anak-anak di lapangan kemarin,” tegas Munarman kepada JPNN, Senin (6/7).
Munarman menyebut bahwa KPAI salah dalam memberikan informasi.
BACA JUGA: Siapa Kelompok Trisila? Ini Jawaban Lugas Munarman FPI
"Coba buktikan dan tunjukan, di mana barisan anak-anak dalam acara Apel Siaga Ganyang Komunis,” tambah Munarman seraya memperlihatkan foto apel siaga.
Atas tindakan itu, Munarman menilai KPAI bisa dilaporkan ke polisi karena menyebarkan berita hoaks.
BACA JUGA: Diprotes KPAI, Panitia Apel Siaga Ganyang Komunis Akui Tak Mampu Kontrol Peserta
"Bisa dilaporkan menyebarkan berita bohong itu oknum KPAI, kalau ngomong asal jeplak,” kata Munarman.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 15 sampai 20 persen anak terlibat dalam Apel Siaga Ganyang Komunis di Jakarta dan Tangerang, Minggu (5/7). KPAI mengetahui hal itu setelah melakukan pemantauan langsung dua lokasi apel.
Komisioner KPAI bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra menyebutkan, pihaknya masih banyak melihat bayi, balita, dan remaja ikut dalam kegiatan tersebut.
"Dari ribuan peserta yang hadir pada aksi massa di dua lokasi, 15 sampai 20 persen peserta apel akbar adalah anak-anak. Artinya sudah sekian kali anak-anak terlibat aksi tanpa sanksi yang tegas," kata Jasra dalam keterangan resminya kepada awak media, Minggu (5/7).
Selain itu, KPAI turut menyoroti protokol kesehatan yang kurang dilaksanakan panitia apel di dua lokasi.
Ketentuan jaga jarak tidak dituruti dengan baik. Di sisi lain, peserta apel banyak yang anak-anak.
"Pemandangan di lapangan juga memperlihatkan ada orang tua yang bermasker dan tidak. Begitu pun balita ada yang bermasker dan tidak," ucap Jasra. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan