jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU berencana membahas hukum Islam terkait berbagai persoalan aktual keumatan.
Pada September mendatang, organisasi pimpinan K.H. Yahya Cholil Staquf itu akan menggelar Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2023 di Pesantren Al Hamid, Jakarta Timur.
BACA JUGA: Gus Yahya Jengkel PBNU Sering Ditarik-tarik ke Politik
Terdapat tujuh persoalan yang akan dibahas dalam forum tersebut, yakni kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dam ibadah haji, sekolah lima hari, hubungan ulama dan umara (pemerintah), konsep al-i’anah ‘ala al-ma’shiyah (membantu kemaksiatan), Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, dan aturan turunan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
PBNU pun telah membentuk panitia pengarah atau steering committee (SC) untuk Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 itu. Posisi ketua SC tersebut dipercayakan kepada K.H. Abdul Ghofur Maimoen.
BACA JUGA: Gelar Konbes 2022, NU dan Kemenkominfo Teken Nota Kesepahaman Terkait Teknologi Informasi
Gus Ghofur -panggilan akrabnya- menjelaskan tema Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 ialah “Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan”.
Menurut Gus Ghofur, berbagai persoalan yang akan dibahas pada Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 tersebut sangat penting karena berangkat dari situasi dan kondisi yang relevan.
BACA JUGA: PBNU Pastikan Tetap Jaga Jarak dengan Parpol, Ungkap Hal Mengejutkan Soal Cak Imin
Putra ulama karismatik K.H. Maimoen Zubair itu menegaskan hasil pembahasan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 tidak hanya diarahkan pada aspek keputusan hukumnya, tetapi juga pada solusi yang menjadi masukan penting bagi negara dan masyarakat.
“Yang kami ingin suarakan itu bahwa Nahdlatul Ulama tidak berada di menara gading, tidak hidup menyendiri, hidup bersama masyarakat, bersama negara,” ujar Gus Ghofur melalui siaran pers PBNU, Senin (28/8).
Gus Ghofur menambahkan PBNU selalu memilih keputusan yang paling baik untuk masyarakat.
Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar 3, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, tersebut mengharapkan hasil Munas Alim Ulama dan Kombes NU 2023 bisa dijalankan.
“Kami akan memberikan masukan untuk kepentingan-kepentingan negara secara umum, mana yang maslahat,” tutur Rais Syuriyah PBNU itu.(mcr8/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taj Yasin Maimoen Melepas Pecinya dan Memberikannya pada Lelaki Tua ini
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra