jpnn.com, JAKARTA - Kamrussamad menganggap pembatalan musyawarah nasional Kamar Dagang Indonesia (Kadin) pada 2-4 Juni 2021 di Bali, menunjukkan ketidakberpihakan pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya sektor pariwisata.
Menurut salah satu pengurus Kadin itu, tindakan Ketua Umum Rosan Roeslani membatalkan munas tidak sejalan dengan semangat organisasi.
BACA JUGA: Kamrussamad: Securities Crowdfunding Terobosan Permodalan di Tengah Pandemi Covid-19
"Lantaran pandemi covid-19, pada Januari lalu diputuskan Munas Kadin di Bali pada 2-4 Juni 2021. Namun, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba dalam rapat Harian Kadin Indonesia pada Rabu 25 Mei dipaksakan sepihak membatalkan Munas di Bali. Kata Rosan ini perintah presiden, apakah benar?" kata Kamrussamad dalam keterangan resmi, Kamis.
Menurut dia, perlu penjelasan lebih lanjut terkait pembatalan tersebut.
BACA JUGA: RI Pengangguran Tetapi Punya Cukup Uang, Warga Curiga, Ternyata
Sebab, penentuan Munas Kadin di Bali pada 2-4 Juni itu adalah petunjuk presiden sesuai paparan ketua umum pada rapat Dewan Pengurus Lengkap (DPL) pada April 2021.
"Lalu yang mana yang benar? Kenapa dunia usaha dipermainkan seperti ini saat ekonomi masih sulit dan pemerintah perlu dunia usaha untuk menyerap kredit perbankan," imbuh dia.
BACA JUGA: Munas Kadin Diyakini Tingkatkan Perekonomian Bali
Kamrussammad menyatakan, UMKM serta sektor dunia usaha yang terlibat dalam kegiatan nasional tersebut yaitu industri perhotelan, transportasi, serta kuliner yang sudah menyiapkan bahan baku/material menjadi kecewa besar bahkan berpotensi mengalami kerugian.
Terlebih, jelas dia, Bali khususnya Nusa Dua adalah kawasan zona hijau dari segi klaster Covid-19, sedangkan ekonomi Bali dalam Q1/2020 negatif minus 5,06 persen dan Q1/2021 juga minus negatif 5,19 persen.
"Kami minta pemerintah bijaksana untuk memberikan penjelasan atas pembatalan munas oleh Menteri Sekretaris Negara yang disampaikan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani agar dunia usaha mendapatkan kepastian bahwa pemerintah sungguh-sungguh menjalankan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," pungkas Kamrussamad. (rdo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modus Baru Begal Motor, Bagi-Bagi Masker, Polisi: Hati-Hati
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha