jpnn.com, BANDUNG - Mendagri Tjahjo Kumolo meminta Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan fokus bekerja. Jangan sampai terjebak pada situasi politik jelang Pemilu 2019.
"Tugas Pak Iriawan jangan ada poros-porosan. Jangan ada istilah Poros Jabar atau Poros Jakarta. Lawan orang berujar kebencian. Saat ini yang ada poros bekerja dan berbicara," ujar Tjahjo saat melantik Iriawan di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/6).
BACA JUGA: Idrus Sebut Poros Beijing Makin Mesra dengan Tiongkok
Pernyataanya itu mengacu kepada istilah yang baru-baru ini dimunculkan kubu oposisi. Pendukung Joko Widodo disebut sebagai "Poros Beijing" sementara kubu oposisi diistilahkan sebagai "Poros Mekah".
Saat ditanya lebih jauh terkait maksud dari ucapannya, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menegaskan, semua pihak penting memberi pendidikan politik yang baik pada masyarakat.
BACA JUGA: Jangan Lupa, 11 Hari Lagi Pilkada Serentak di 171 Daerah
Baik dalam menghadapi Pilkada serentak di 171 daerah, maupun Pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden serentak 2019.
"Mari semua, tugas aparatur pemerintah, tokoh masyarakat, ikutilah apa yang sudah menjadi kebijakan KPU dan Bawaslu. Jangan masyarakat dihujani berbagai propaganda yang sifatnya fitnah," katanya.
BACA JUGA: Gunting E-KTP Rusak, Kemendagri Kerahkan 80 Pegawai
Mantan anggota DPR juga menegaskan, dalam pilkada maupun pemilu adu gagasan dan adu konsep penting diutamakan. Namun semua pihak harus tetap bersatu dalam poros Indonesia.
"Jangan membangun poros A, poros B, poros C, semua sama. Soal pilihan, saya dan anda bisa sama, tapi bisa juga beda, harus dihormati. Pilihannya di TPS. Kalau mau bersuara, ya nanti di kampanye pileg, pilpres, boleh teriak-teriak menyampaikan aspirasi pilihan kita. Jangan memecah belah," katanya.
Tjahjo juga menegaskan, sebagai menteri dirinya merupakan anak buah Presiden Joko Widodo. Karena itu mendukung sepenuhnya poros kerja.
"Karena saya anak buah Pak Jokowi, ya saya poros kerja. Kerja yang terbaik sesuai aturan hukum yang ada," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan E-KTP Tercecer, Mendagri Sebut Ada Upaya Sabotase
Redaktur & Reporter : Ken Girsang