jpnn.com, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menjelaskan tentang varian baru Covid-19, yaitu B 1640.2 atau yang lebih dikenal sebagai varian IHU.
Nama IHU sendiri diambil dari rumah sakit yang pertama kali menemukan varian tersebut yaitu di Instituts hospitalo-Universitaires (IHU), Marseille, Prancis.
BACA JUGA: Gaga Muhammad Dituding Gesek ATM Laura Anna, Awkarin: Gak Heran, Memang Habit
Dicky menjelaskan varian IHU ditemukan lebih dahulu dibanding Omicron.
Sebab, kasus Omicron pertama di dunia dilaporkan pada November sedangkan varian IHU pada September 2021.
BACA JUGA: Dokter Ketut Puji Percepatan Vaksinasi yang Dilakukan Presiden Jokowi
"Sampai saat ini kami belum melihat potensi yang mengkhawatirkan dari varian IHU," kata Dicky saat dihubungi JPNN.com, Jumat (7/1).
Hal tersebut, lanjut dia, bisa terlihat dari jumlah sequencing varian UHI hanya 20 secara global sementara Omicron sudah terdeteksi di lebih dari 128 negara di dunia.
BACA JUGA: Indodax Optimistis Capai Target 6,5 Juta Member
"(Saat ini, red) UHI hanya ada di Prancis, belum ada kasus yang ditemukan di luar Prancis," ujar Dicky.
Untuk itu, dia menilai kemunculan varian IHU ini tidak perlu menimbulkan kepanikan dan ketakutan berlebih di tengah masyarakat.
Di sisi lain, dia mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai varian Omicron.
Sebab, di Quensland, Australia yang menjadi tempat tinggal Dicky saat ini, kasus Omicron sudah mendominasi sekitar 60 persen dari jumlah kasus konfirmasi Covid-19.
"Ini sudah sangat membuktikan bahwa Omicron saat ini jauh harus lebih kita waspadai," pungkas Dicky Budiman.(mcr9/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Yessy
Reporter : Dea Hardianingsih