jpnn.com, JAKARTA - Tempat Pemakaman Umum atau TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur menjadi salah satu lokasi peristirahatan terakhir pasien Covid-19 di ibu kota.
Di lokasi tersebut sejumlah pedagang masih mencoba mencari rezeki.
BACA JUGA: Di TPU Pondok Ranggon, Seorang Anak Masih Penasaran..
Seperti di area Blad 100 dan 101 yang menjadi kawasan untuk memakamkan jenazah yang tertulari Covid-19.
Dari pantauan JPNN, ada dua pedagang yang mencari nafkah di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Hari Ini Petugas TPU Pondok Ranggon Sudah Menguburkan 28 Jenazah Covid-19
Salah satunya pedagang minuman.
Dia mengaku memilih lokasi itu demi memenuhi kebutuhan hidup.
BACA JUGA: Menag Positif COVID-19, Akses Masuk Kemenag Dibatasi
Ia mengatakan, selain mencari nafkah, dia juga berjualan dengan niat melayani para petugas pemakaman di area tersebut.
"Saya kasihan melihat mereka (petugas pemakaman) capek setelah melakukan penguburan jenazah," kata pedagang yang tak pengin namanya dipublikasikan itu, Senin (21/9).
Dia tak menepis bahwa ada peluang untuknya dari situasi di TPU Pondok Ranggon.
Dia memilih menjual berbagai minuman, baik itu dingin atau hangat.
Pria itu bercerita, sejak 2012 sudah berdagang di wilayah TPU Pondok Ranggon.
Alasannya sederhana. Rumahnya tak jauh dari TPU.
"Saya jualannya hanya sekitar sini saja, berkeliling di area sini," katanya.
Nah, saat virus corona melanda, dia sempat ketakutan karena lokasinya berjualan menjadi tempat memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Semula, dia hanya berjualan di area pemakaman reguler, bukan untuk jenazah Covid-19.
"Saya jualannya dari ujung sana, soalnya sempat enggak berani. Petugas kan memakamkan di sini, ya saya jualannya di sana, dekat dengan jalan," ujarnya sambil menunjuk ke arah yang dia maksud.
Lama kelamaan, dia pun mulai berjualan mendekati area pemakaman jenazah Covid-19, hingga hanya berjarak berkisar 100 meter dari lubang makam.
"Sebenarnya banyak juga pedagang minuman yang berjualan di TPU. Namun, mungkin cuma saya saja yang berani ke sini (pemakaman khusus jenazah Covid-19). Sisanya di pemakaman reguler, mungkin takut semua. Ya untunglah karena hanya saya yang menjual minuman," paparnya.
Ia juga merasa beruntung lantaran masih bisa berjualan di area tersebut.
"Untungnya juga berjualan di sini dibolehkan oleh Ketua TPU," katanya. (mcr4/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Dicky Prastya