JAKARTA — Tiga minggu menjelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan berlangsung di Kota Bandung, 2-7 Juli 2011, suasana di internal PPP kian memanasBakal calon Ketua Umum PPP Akhmad Muqowam (AMQ) mengaku para pendukungnya mendapat ancaman
BACA JUGA: Lukman Hakim: Jangan Paksa Aklamasi
“Saya sudah komunikasi dengan semua DPW, ada yang langsung dan tidak
BACA JUGA: UU Parpol Dinilai Langgar Kebebasan Berserikat
Apakah cara itu Islami?,“ ujar Muqowam di sela-sela deklarasi dirinya menjadi calon Ketua Umum PPP, di hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (15/6)Meskipun seluruh kader PPP di daerah memperoleh “ancaman”, Muqowam optimistis bakal memenangkan pertarungan dalam Muktamar nanti
BACA JUGA: Golkar Sudah Punya Peta Tempur 2014
Dia pun menyindir rivalnya, bahwa seorang Ketum PPP yang di masa kepemipinannya malah membuat perolehan suara di pemilu merosot, tidak layak maju lagiKarenanya, dia menilai janggal dengan kepemimpinan PPP sekarang ini, dimana perolehan suara mengalami penurunan 3 persen, tapi ketum incumbent tetap ingin maju terus“Secara manajemen, harusnya Ketum itu mundur, jika mengalami penurunan suara atau jumlah kursi,“ kata anggota komisi II DPR RI dan mantan Ketua Komisi IV dan V DPR RI ituMuqowam bertekad, sebagai satu-satunya parpol berasaskan Islam, PPP akan menjadi besar ke depan.
Dikatakan, Muktamar PPP nanti menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa PPP memiliki identitas“Harus dimaknai ada perubahan perilaku Muktamar dibanding Muktamar sebelumnyaSiapapun yang menang harus dengan gentle, tanpa tekanan apapun ke kader di daerah, “ ujarnya.
Sementara Yuyon Ali Fahmi, koordinator Tim Sukses AMQ, mengatakan dari hasil kunjungan ke 25 DPW PPP, ditemukan 90 persen pengurus mengungkapkan kekecewaannya dan menyatakan perubahan sudah menjadi keharusan.
“Itu hati nurani cabang-cabang dan ini menjadi potensi pendukung AMQSebab kekecewaan sudah begitu meluas di daerahItu pula yang membuat AMQ diterima di cabang-cabangKalau tradisi budaya Jepang, tentu Ketum incumbent sudah hara-kiri,“ ujarnya.
Ditanya cabang mana saja yang mendukung, Yuyon enggan menjawabnya“Tak perlu disebutKarena kalau disebut, tim suksesnya nanti diancam," kilah Yuyon(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Ajukan Dana Pilgub Rp1,5 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi