Golkar Sudah Punya Peta Tempur 2014

Iberamsjah: Demokrat Tak akan Menang Lagi

Rabu, 15 Juni 2011 – 08:25 WIB

JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Partai Golkar di atas Partai Demokrat, semakin membuat partai berlambang Beringin ini percaya diri (pede)Bahkan Golkar menjadikan hasil survei tersebut sebagai ‘roadmap’ (peta jalan) bagi keberadaan Partai Golkar menuju kemenangan Pemilu 2014 mendatang.

“Menyangkut hasil survei saya kira buat Golkar itu peta jalan bagi perjuangan Golkar selanjutnya

BACA JUGA: KPU Ajukan Dana Pilgub Rp1,5 Triliun

Kita mengetahui posisi kita,” kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin kepada wartawan, Selasa (14/6) di Gedung DPR RI.

Disampaikannya bahwa pihaknya menyambut baik hasil survei LSI yang menunjukkan peningkatan suara Golkar, bahkan melampaui suara Demokrat
Namun, dia mengatakan hasil survei hanya berfungsi sebagai peta penunjuk jalan bagi partainya.

Ade juga mengatakan, kemenangan Golkar dalam survei LSI tersebut bukan hanya berkah ‘durian runtuh’ dari kasus Nazaruddin

BACA JUGA: DPD Minta Bawaslu Dibubarkan

’Kita tidak mau menang di atas masalah orang lain
Kita ingin menang karena memang prestasi mengabdi pada masyarakat,” jelasnya.

Hasil survei ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa perjuangan Golkar selama ini tidak sia-sia

BACA JUGA: PKS Dituding Lakukan Pembohongan Publik

Tak hanya berkah, tapi hasil survei juga menunjukkan kerja keras dalam menjalankan program-program partai di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie.  “Itu sudah menghasilkan peta jalan yang baik, yang memberi optimistismeTapi, ini hanya peta jalanSekarang bisa 17 persen, nanti bisa turun atau naik lagi tergantung performa program-program yang ada,” tambahnya.

Untuk itu ke depannya, Ade mengatakan Golkar perlu makin memperbesar porsi pelaksanaan program-program yang langsung menyentuh rakyatGolkar, lanjutnya, tak perlu lagi banyak memperbincangkan isu-isu elite tapi langsung memberi pemecahan terhadap masalah-masalah kesejahteraan rakyat.  “Golkar merasa beruntung pula karena ketua umumnya memiliki pengalaman yang cukup menjadi Menko Kesejahteraan Rakyat,” ujar dia.

Saat ditanyakan mengenai survei LSI tersebut dibiayai Golkar, Ade tak membantah dan tak juga membenarkanMenurutnya dalam setiap survei, Golkar ingin mengetahui mana tingkat elektibilitasnya yang tinggi“Golkar dengan semua surveyor bekerjasamaKarena nggak mungkin dilakukan oleh 1 surveyorSaya tidak tahu apakah itu dibiayai Golkar atau bukan,” jawabnya.

Dalam kesempatan terpisah, kader Golkar yang menjabat Menteri Sosial (Mensos), Agung Laksono juga mengatakan tren kenaikan suara Partai Golkar didukung konsep merakyatDirinya membantah kesuksesan popularitas Partai Golkar akhir-akhir ini seiring dengan merebaknya kasus-kasus yang melibatkan bekas Bendahara Umum Demokrat M NazaruddinMayoritas suara pemilih yang "hilang", ditengarai beralih ke Partai Golkar“Apapun itu, Golkar tidak ingin menggunakan kesempatan dari kelemahan orang lain tapi karena konsep,” kata dia.

Agung menyatakan program yang dibawa Partai Golkar cukup bagusMisalnya, program dukungan usaha kecil dan menengah dengan mengikutkan program Kredit Usaha Rakyat“Saya harap responsnya bagus,” kata mantan Ketua DPR RI itu lagi.

Dikatakan, Golkar akan terus menjaga suara yang berpotensi masukHal ini akan menjadi modal persiapan suksesi 2014“Kita liat ke depan, tentu segala sesuatu yang meningkat bisa menjadi positif jika dirawat dengan baik,” katanya

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah mengatakan bahwa Partai Demokrat jangan pernah bermimpi memenangi Pemilu 2014Jangan pula berharap akan mendapat dukungan mayoritas rakyat“Meski Demokrat bisa selamat sebagai partai menengah, itu patut disyukuriTapi Demokrat  tidak punya nilai jual lagi karena dari sejak terbentuk partai ini sudah dirongrong persoalan-persoalan,” katanya.

Menurut Iberamsjah, persoalan yang dihadapi Demokrat, karena terlalu banyaknya jumlah kader partai yang berkualitas burukDemokrat ke depan sangat sulit keluar dari keterpurukannya karena citra elite-elite Partai Demokrat saat ini sangat jelek di tengah masyarakat.

Naiknya popularitas Demokrat di Pemilu 2009 bukan dikarenakan sosok elite-elite partai, melainkan SBYPada Pemilu 2014, SBY tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden“Jadi, Demokrat jangan harap bisa memenangi Pemilu 2014Apalagi, akhir-akhir ini banyak sekali persoalan yang dihadapi elite-elite partai tersebut membuat hilangnya kepercayaan baik terhadap Demokrat maupun SBY,” tambahnya.

Bukan hanya wibawa kader-kader Demokrat, SBY pun tak dipercaya masyarakat lagiSelama tujuh tahun ini kinerja SBY sebagai presiden tidak memperlihatkan adanya kemajuan“Angka pengangguran semakin meningkat, pemberantasan kasus korupsi tidak maksimalBelum lagi kasus mantan Bendahara Umum Demokrat Muhamad Nazaruddin yang mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat krediblitas Partai Demokrat dan SBY kian burukKasus Nazaruddin mempunyai daya rusak cukup tinggi,” kata Iberamsjah.

Patut diketahui, Survei LSI menyebut, Partai Demokrat pada Januari 2011 meraih dukungan 20,5 persen kini pada Juni 2011 hanya memperoleh 15,5 persenSedangkan Partai Golkar pada Januari 2011 hanya 13,5 persen, kini menanjak menjadi 17,9 persen atau unggul di atas DemokratLalu PDIP pada Januari 2011 suara berkisar 12 persen, pada Juni 2011 mencapai 14,5 persen(dms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Sebut Wa Ode Terima Uang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler