Mural Bikin Heboh, Aziz Yanuar: Penjajah sampai SBY Tidak Pernah Berlebihan

Senin, 16 Agustus 2021 – 23:49 WIB
Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar saat menghadiri sidang vonis perkara swab RS Ummi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/6) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar merespons munculnya mural yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

Menurut Aziz, seharusnya pemerintah tidak perlu heboh dan disikapi dengan represif terkait mural yang dianggap sebagai kritik atau satire. 

BACA JUGA: Sindiran Tajam untuk Polisi, Fadli Zon: Tidak Usah Berlebihan Menanggapi Mural, Katanya Demokrasi

"Seperti langsung dihapus dan bahkan dicari pelakunya dan lebih parah lagi dengan dikatakan gambar mirip seorang yang merupakan lambang negara," kata Aziz kepada JPNN.com, Senin (16/7)

Aziz menjelaskan pihak yang menyebutkan mural tersebut mirip dengan lambang negara ialah penegak hukum. 

BACA JUGA: Mural Marcus Rashford Dirusak Setelah Kegagalan Inggris di Final EURO 2020

"Itu yang bicara kalau tidak salah levelnya penegak hukum loh. Itu,kan, kacau- meracau," lanjutnya. 

Alumnus Universitas Pancasila itu juga berpendapat, menyamakan manusia dengan burung justru sebuah penghinaan. 

BACA JUGA: Sempat Jadi Sasaran Vandalisme, Mural Marcus Rashford Kini Berisi Pesan Dukungan

"Menyamakan manusia dengan burung yang dipajang kan hinaan itu namanya bukan? Lambang negara sesuai UUD 1945 adalah Garuda pancasila," jelas Aziz. 

Mural itu, lanjut Aziz, sejak zaman penjajah hingga masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah disikapi berlebihan. 

"Lebay seperti kita tahu saat ini,lebih bijak lah sebagai pemangku kewenangan dan kekuasaan. Ini rakyat yang kontribusi pada negara tidak kecil, minimal kontribusinya adalah sabar atas berbagai kesewenang-wenangaan dan kedzaliman yang diduga merajalela," tutur Aziz.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler